KOTA MALANG – BPJS Kesehatan, meski diharapkan menjadi solusi bagi semua warga Indonesia, nyatanya belum sepenuhnya mampu menjangkau kebutuhan khusus para pasien jantung di daerah, terutama bagi mereka yang jauh dari pusat layanan kesehatan utama di ibukota. Keterbatasan fasilitas bedah jantung dan tenaga medis khusus di luar kota besar menjadi salah satu kendala utama. Jum’at (15/11/2024)
Seperti yang dialami oleh AK seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun, putra dari Bapak AD dan Ibu RP, warga Jl. Rawisari Supit Urang, Mulyorejo. AK menderita kelainan jantung bawaan yang serius, dikenal dengan TOF (Tetralogy of Fallot Complex with Pulmonary Atresia) — suatu kondisi yang melibatkan beberapa kelainan pada jantung dan pembuluh darah yang membutuhkan penanganan khusus. Akibat kondisi tersebut, AK mengalami gejala fisik seperti jari-jari dan bibir yang membiru, tanda bahwa kondisinya sudah cukup parah dan membutuhkan penanganan segera.
Namun, untuk mendapatkan pengobatan yang memadai, AK harus dirujuk ke Jakarta. Kendala finansial dan biaya tambahan untuk transportasi serta akomodasi selama pengobatan menjadi beban tersendiri bagi keluarga AD dan RA yang berpenghasilan terbatas . Meski telah terdaftar di BPJS Kesehatan, kenyataannya BPJS saja tidak cukup untuk menanggung keseluruhan biaya yang diperlukan.
Di tengah padatnya jadwal kampanye, Heri Cahyono ditemani istri turut menunjukkan perhatian dengan menjenguk AK. Setelah melihat kondisi AK yang semakin mendesak untuk segera mendapat pengobatan, Heri Cahyono menyarankan agar pengobatan dilakukan sesegera mungkin, sekaligus memberikan dukungan dalam bentuk transportasi dan akomodasi untuk keluarga Aldi.
Kisah AK mencerminkan realitas yang dihadapi banyak pasien dengan penyakit jantung di luar kota besar. Keterbatasan fasilitas dan bantuan yang tidak mencukupi dari BPJS Kesehatan masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait.
Semoga perhatian dari berbagai pihak dan kebijakan yang lebih inklusif dapat membantu memberikan harapan bagi pasien-pasien seperti AK yang memerlukan penanganan medis yang tepat waktu dan memadai. (Junaedi)