Portal Jatim

UNIDA Gontor Berantas Buta Huruf Al-Qur’an dan Bimbingan Psikologi Gratis untuk Masyarakat

Redaksi
90
×

UNIDA Gontor Berantas Buta Huruf Al-Qur’an dan Bimbingan Psikologi Gratis untuk Masyarakat

Sebarkan artikel ini

PONOROGO – Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, sebagai lembaga perguruan tinggi berbasis pesantren, tidak hanya fokus pada pendidikan mahasiswa tetapi juga memegang tanggung jawab moral terhadap pembinaan masyarakat sekitar.

Sebagai implementasi dari TRIDARMA perguruan tinggi, UNIDA Gontor meluncurkan program hibah pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa, dengan dukungan dari LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) UNIDA Gontor Ponorogo.

Salah satu program unggulan yang telah mendapatkan dana hibah adalah Program Pendampingan Spiritual Pekerja di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 Mantingan Ngawi.

Program ini menggunakan metode Psiko-Spiritual Qur’anic dan dipimpin oleh Dr. Cecep Sobar Rochmat, M.Pd.I, dosen Fakultas Tabiyah, bersama anggota tim Alwi Yusron, M.A., Cella Petti, M.Pd., serta dua mahasiswa, Angelica dan Irma Lupita, dari Program Studi Pendidikan Agama Islam. Program ini dimulai pada September 2024 dan akan berakhir pada Januari 2025.

Dr. Cecep menjelaskan, latar belakang program ini berawal dari banyaknya pekerja yang masih kesulitan membaca Al-Qur’an dan terkadang lalai dalam melaksanakan kewajiban sebagai Muslim.

“Sebagian besar mereka memiliki latar belakang pendidikan yang terbatas, seperti hanya tamat SD atau SLTP. Selain itu, faktor disiplin kerja dan stabilitas emosi juga menjadi tantangan,” ungkapnya.

Tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi permasalahan psikologis para pekerja sekaligus memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya ber-Islam secara benar, termasuk dalam membaca Al-Qur’an dengan tartil.

Program ini mencakup kegiatan seperti Tausiyah Diniyah, Tahsin Al-Qur’an, dan konseling psikologi bagi mereka yang menghadapi masalah pribadi maupun keluarga.

Peserta program ini mayoritas adalah pekerja pondok dari desa-desa sekitar seperti Sambirejo, Pengkol, dan Kajen yang bekerja sebagai kuli bangunan, tukang masak, laundry, dan petugas kebersihan.

Baca Juga:
Tingkatkan Peran Masyarakat Dalam Pendidikan di Era Digital, DP Ponorogo Gelar Sosialisasi

Para pekerja yang mengikuti program ini mengaku sangat senang dan merasa terbantu. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu keagamaan, tetapi juga pencerahan batiniah.

“Selain itu, mereka juga menerima bingkisan konsumsi yang menjadi penyemangat dalam menjalankan pekerjaan mereka di pondok. Kami berharap, setelah program ini selesai, pihak pondok dapat melanjutkan dengan pendalaman materi dan pengembangan lebih lanjut,” ujar Dr. Cecep.

Dengan harapan besar agar program ini terus berlanjut, UNIDA Gontor berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an dan meningkatkan kesejahteraan spiritual serta psikologis masyarakat sekitar.