Tagline itu ibarat soundtrack sebuah merek. Saat orang mendengar atau membaca tagline yang pas, langsung terbayang produk atau layanan yang kamu tawarkan. Tapi, membuat tagline yang melekat di hati konsumen itu nggak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu trik khusus biar nggak cuma catchy, tapi juga benar-benar relevan. Jadi, kalau kamu lagi cari cara untuk bikin tagline yang “nempel banget,” yuk simak tips berikut ini!
1. Keep It Simple, Tapi Bermakna
Pernah dengar tagline “Just Do It” dari Nike? Coba perhatikan deh, cuma tiga kata tapi punya makna yang dalam banget. Simpel, tapi langsung bikin orang merasa terdorong untuk bertindak. Nah, inilah kunci pertama bikin tagline: jangan pakai kata-kata yang ribet. Gimana mau diingat kalau terlalu panjang atau susah dimengerti?
Pikirkan kata-kata pendek yang punya dampak besar. Tagline itu semacam “headline” untuk brand kamu, jadi pastikan singkat, padat, tapi penuh arti. Bayangkan kamu harus menjelaskan merek kamu dalam lima detik – itulah seberapa ringkas tagline kamu harusnya.
2. Fokus pada Emosi, Bukan Hanya Produk
Orang nggak selalu membeli produk atau layanan hanya karena kebutuhan praktis. Mereka juga membeli berdasarkan emosi. Tagline yang kuat harus bisa “menyentuh hati.” Contohnya, tagline Coca-Cola “Taste the Feeling.” Tagline ini nggak cuma soal minuman soda, tapi juga pengalaman dan perasaan yang menyertainya.
Coba pikirkan emosi apa yang ingin kamu bangkitkan dari konsumen. Apakah mereka merasa senang, termotivasi, nyaman, atau penuh semangat saat berhubungan dengan brand kamu? Tambahkan unsur emosi itu ke dalam tagline.
3. Jadilah Unik dan Berbeda
Tagline yang biasa-biasa saja akan tenggelam di antara ratusan, bahkan ribuan merek lainnya. Kamu harus menonjol! Caranya? Ciptakan sesuatu yang unik. Lihat apa yang dilakukan kompetitor dan cari celah di mana kamu bisa tampil beda.
Misalnya, lihat Gojek dengan tagline-nya “Pasti Ada Jalan.” Bukan hanya catchy, tapi juga mencerminkan solusi dan optimisme khas brand mereka. Jadi, pastikan tagline kamu nggak terdengar seperti tagline merek lain, ya!
4. Selaraskan dengan Identitas Merek
Tagline adalah cerminan dari identitas brand kamu. Kalau brand kamu playful dan santai, tagline-nya juga harus mencerminkan hal itu. Tapi, kalau brand kamu formal dan profesional, ya jangan pakai tagline yang terlalu santai.
Misalnya, tagline “Think Different” milik Apple benar-benar mencerminkan inovasi dan keunikan brand mereka. Jadi, sebelum bikin tagline, pastikan kamu benar-benar paham kepribadian brand kamu, ya!
5. Gunakan Kata-Kata yang Mudah Diingat
Selain pendek, tagline juga harus mudah diingat. Jangan pakai bahasa yang terlalu rumit atau jarang dipakai sehari-hari. Gunakan kata-kata sederhana yang familiar, tapi tetap menarik perhatian.
Contohnya, tagline “Because You’re Worth It” dari L’Oréal. Siapa sih yang nggak merasa spesial setelah mendengar tagline itu? Padahal bahasanya sederhana banget, tapi pesannya kuat.
6. Uji dan Revisi Tagline Kamu
Setelah punya ide tagline, jangan langsung puas dulu. Coba uji dengan beberapa orang, bisa teman, keluarga, atau bahkan calon konsumen. Tanya pendapat mereka: Apakah tagline ini mudah diingat? Apakah tagline ini terasa relevan dengan brand kamu?
Kadang, tagline yang menurut kita keren ternyata nggak terasa spesial di mata orang lain. Jangan takut untuk merevisi sampai menemukan versi yang paling pas. Proses ini penting banget, lho, biar hasil akhirnya bener-bener maksimal.
7. Tambahkan Sentuhan Humor (Jika Sesuai)
Siapa sih yang nggak suka humor? Kalau brand kamu punya kesan santai dan fun, nggak ada salahnya menambahkan elemen humor ke dalam tagline. Contohnya, tagline M&M’s: “Melts in Your Mouth, Not in Your Hands.” Lucu, unik, dan sekaligus menyampaikan keunggulan produk mereka.
Tapi ingat, nggak semua brand cocok dengan humor. Kalau brand kamu lebih serius, lebih baik hindari trik ini, ya. Pastikan elemen humor tidak merusak citra profesional brand kamu.
8. Selipkan Call-to-Action
Tagline yang kuat nggak hanya memberi pesan, tapi juga mendorong konsumen untuk bertindak. Contohnya, tagline “Have It Your Way” dari Burger King. Sederhana, tapi mengajak konsumen untuk menikmati makanan sesuai keinginan mereka.
Coba pikirkan, apa yang ingin kamu sampaikan pada konsumen? Apakah kamu ingin mereka merasa percaya diri, mencoba sesuatu, atau menjadi bagian dari komunitas brand kamu? Selipkan ajakan itu dalam tagline kamu.
9. Gunakan Rima atau Irama
Kalau mau tagline kamu makin mudah diingat, coba gunakan rima atau ritme yang catchy. Misalnya, tagline KitKat: “Have a Break, Have a KitKat.” Kalimatnya enak diucapkan, kan? Irama semacam ini bisa membuat tagline lebih melekat di ingatan konsumen.
10. Pikirkan Masa Depan
Terakhir, pastikan tagline kamu nggak cuma cocok untuk sekarang, tapi juga untuk masa depan. Jangan terlalu spesifik sampai nggak relevan kalau bisnis kamu berkembang nantinya.
Contohnya, tagline Amazon: “Work Hard. Have Fun. Make History.” Tagline ini fleksibel dan mencerminkan semangat kerja keras mereka, tanpa mengikat pada satu kategori produk tertentu.
Kesimpulan
Membuat tagline yang melekat di hati konsumen memang butuh usaha ekstra, tapi hasilnya akan sangat berharga. Dengan tagline yang tepat, brand kamu bisa lebih mudah dikenali, diingat, dan bahkan dicintai. Ingat, tagline bukan cuma soal keren-kerenan, tapi juga tentang bagaimana kamu menyampaikan nilai dan emosi yang ingin kamu bagikan kepada konsumen.
Jadi, gimana? Sudah siap membuat tagline yang bikin konsumen nggak lupa sama brand kamu? Yuk, coba terapkan tips di atas dan mulai bereksperimen. Siapa tahu, tagline kamu berikutnya jadi salah satu yang legendaris!