PONOROGO – Ribuan relawan tani kompak deklarasikan pasangan calon (paslon) Sugiri Sancoko-Lisdyarita (‘RILIS’) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Ponorogo.
Para relawan tani ini mendukung agar pasangan incumbent (Kang Giri-Bunda Rita) melanjutkan dua periode kepemimpinan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo.
Pun, deklarasi ini dihadiri langsung paslon nomor urut 02, Sugiri Sancoko-Lisdyarita. Bertempat di Posko rumah Perjuangan Kemenangan Rakyat, Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Kota, Kabupaten Ponorogo.
Pada kesempatan ini, juga diberikan hasil bumi dari petani ke Posko Kemenangan Rakyat, diantaranya pisang cavendish, jambu air, jagung hingga tembakau. Sebagai bentuk komitmen dan dukungan kepada ‘RILIS’.
“Kita sepakat dan satu suara untuk mendukung paslon Kang Giri-Bunda Rita. Para relawan rela jauh-jauh dari desa ikut datang kesini demi mendukung ‘RILIS’ dua periode,” Ketua Relawan Tani, Tarekad, Rabu (9/10/2024) malam.
Pihaknya mengatakan jika ‘RILIS’ pro terhadap program-program yang mampu menyuburkan rakyat. Diantaranya kesuksesan membangun sumur dalam yang diperuntukkan bagi petani.
“Petani awalnya kesulitan air, sekarang ini dapat teratasi. Bahkan dalam satu tahun, para petani bisa hingga tiga kali panen. Hasilnya konkrit dan nyata selama kepemimpinan ‘RILIS’,” bebernya.
Menanggapi hal tersebut, Cabup Sugiri Sancoko mengaku terharu sekaligus bangga dengan adanya dukungan dan keihklasan dari berbagai elemen masyarakat.
“Selama 3,5 tahun saya dengan Bunda Rita bersama-sama membangun Ponorogo. Ingin -nya hanya satu, yakni agar masyarakat sejahtera,” tuturnya.
Kang Giri (sapaan akrabnya) ingin semua petani semua memiliki sumur dalam hingga mesin ‘rajang’, pendidikan bagus hingga infrakstuktur bagus.
“Namun, karena pendeknya waktu (memimpin 3,5 tahun), sehingga membuat kepuasan publik belum dapat terakomodir semua. Untuk itu, hari ini kita minta restu dan doa kepada masyarakat,” urainya.
Maka ijinkan ‘RILIS’ untuk sekali lagi memimpin ‘Kota Reog’ agar dapat membangun Ponorogo hebat dan bermartabat.
“Kita tahu, telah Diamini para kyai dan dituntun oleh panjenengan sedoyo (masyarakat semua), kulo tak bidal malih nggih? (saya berangkat lagi ya)? Panjenengan kancani nggih (masyarakat temani ya?). Ini bukan karena saya dan Bunda Rita, bukan soal menang atau kalah, namun demi keberlangsungan martabat Ponorogo yang lebih hebat,” tandasnya. (*)