PONOROGO – Puluhan masyarakat ramai-ramai menggeruduk Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo.
Kedatangan masyarakat dari aksi serentak cinta Ponorogo tersebut melaporkan terkait dugaan hilangnya sejumlah aset daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo di era Bupati Ipong Muchlissoni.
“Kita melaporkan terkait (dugaan) raibnya sejumlah aset daerah. Khususnya yang ada di rumah dinas Bupati kala itu yang menjabat Ipong Muchlissoni,” ujar kordinator aksi, Wakidi kepada wartawan, Jum’at (12/7/2024).
Hilangnya sejumlah aset daerah tersebut dalam kurun waktu 2015 sampai 2020. Baru diketahui saat dilakukan inventarisir aset, karena ada pergeseran Bupati kala itu.
“Ada sekitar 107 item aset milik daerah yang (diduga) hilang. Jika ditotal, ada kerugian negara senilai Rp 1,4 milyar,” jlentrehnya.
Dirinya sekilas merinci sejumlah aset daerah yang hilang di rumah dinas bupati. Diantaranya, sofa, lemari pakaian, alat dapur, meja kayu, lukisan hingga benda bersejarah yang punya historis.
“Nilai (benda) yang raib itu bervariatif, paling rendah Rp 1 juta, dan paling tinggi itu ada lemari pakaian Rp 137 juta, alat olahraga Rp 42,5 juta hingga meja tamu Rp 64,5 juta. Namun ada ratusan aset yang hilang dan jika ditotal nilainya mencapai milyaran,” bebernya.
Pihaknya ingin Kejari Ponorogo mengusut atas hilangnya sejumlah aset daerah tersebut. Karena disitu ada kerugian negara.
“Tadi berkas laporan telah diterima oleh pihak Kejari Ponorogo. Ya kita meminta agar segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Intel Kejari Ponorogo, Agung Riyadi membenarkan adanya pengaduan yang dilayangkan oleh ormas aksi serentak cinta Ponorogo.
“Laporan telah diterima oleh PTSP Kejari Ponorogo. Sekilas tadi soal aset milik daerah. Saat ini masih kita tela’ah dulu agar sesuai dengan prosedur,” pungkasnya. (*)