JAKARTA, Portal-Indonesia.com- Pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di lingkungan Madrasah, senilai Rp 100ribu per siswa kembali masih ditemukan. DPR melalui Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, meminta Kementerian Agama (Kemenag) segera mungkin untuk menghentikan nya.
“Saya masih dapat whatsApp, ternyata itu dana BOS masih dipotong sampai bulan Desember 2020. Per siswa Rp 100 ribu, dan untuk Raudatul Athfal Rp 250 ribu. Kita minta kejelasan lagi. Ini kemarin disampaikan rencana pemotongan dana BOS itu tidak jadi, tetapi saya dapat aduan bahwa pengurangan dana itu masih ada,” imbuh Yandri saat memimpin Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Yandri, juga menuntut Kemenag tegas dalam memutuskan penghapusan pemotongan dana BOS itu. Terlebih sebelumnya Menteri Agama Fachrul Razi telah menyatakan kepada Komisi VIII untuk tidak lagi melakukan pemotongan.
“Kemarin Pak Menteri Agama sudah tegas menyampaikan tidak akan memotong, tetapi faktanya masih ada. Kasihan madrasah ini jika tidak segera direalisasikan rencananya,” kata Yandri.
Kemenag yang diwakili oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid. Sebab, Fachrul Razi diketahui positif Covid-19. Membenarkan temuan tersebut dan pihaknya berjanji untuk segera merealisasikan penghapusan pemotongan tersebut secepatnya.
“Memang benar apa yang disampaikan Bapak pimpinan bahwa masih adanya pemotongan dalam realisasi,” kata Zainut Tauhid.
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi memutuskan pembatalan pemotongan dana BOS untuk Madrasah sebesar Rp 100 ribu per siswa. Hal tersebut dilakukan setelah mendapat pertentangan dari Komisi VIII saat rapat dengan Menteri Agama di gedung DPR, Jakarta, pada Selasa 8 September 2020.**(Edyson)
