Portal Jatim

Pilwali Pasuruan : Ayik Suhaya Tekankan Parpol yang Amanah,Pemilih Yang Cerdas

42
×

Pilwali Pasuruan : Ayik Suhaya Tekankan Parpol yang Amanah,Pemilih Yang Cerdas

Sebarkan artikel ini
Pilwali Pasuruan : Ayik Suhaya Tekankan Parpol yang Amanah,Pemilih Yang Cerdas
Ayik Suhaya

PASURUAN  Portal-Indonesia.com – Dalam pelaksanaan pesta demokrasi (Pemilihan Kepala Daerah), masyarakat secara keseluruhan dituntut untuk memilih seorang calon pemimpin yang betul-betul amanah dan bertanggung jawab.

Disisi lain sebagai kendaraan pengusung dalam hal ini para pemangku kepentingan atau elit politik, tentu harus bisa menyuguhkan sosok kandidat atau calon pemimpin yang betul-betul berkualitas, kredibel dan berintegritas. Sehingga pemimpin yang terpilih nantinya, secara pengabdian betul-betul bisa menjalankan roda pemerintahan dengan baik dan benar serta semua kebijakan yang diambilnya sesuai dengan yang diharapkan bersama.

Menanggapi adanya dinamika politik khususnya di Kota Pasuruan, Jawa Timur, salah satu Bakal Calon Walikota (Bacawali) Pasuruan tahun 2020, Ayik Suhaya menekankan kepada para elit politik agar bisa menyajikan sosok pemimpin yang komitmen membangun Pasuruan lahir batin. Terutama di tengah pandemi Covid 19 seperti saat ini, seorang pemimpin harus lebih peduli dan bertanggung jawab untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat demi kelangsungan hidup yang lebih baik dan meningkat.

“Disaat-saat sekarang ini, tentunya masyarakat itu menginginkan sosok pemimpin yang komitmen membangun Kota Pasuruan lahir dan batin. Artinya disini komplek, salah satunya bagaimana masyarakat itu mudah mencari sandang, pangan dan papan (perekonomian)”. Kata Ayik Suhaya, saat ditemui di kediamannya, Rabu (22/7) pagi.

Selain itu seorang pemimpin, menurut Ayik juga harus bisa lebih meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana, termasuk didalamnya mengenai sistem pelayanan dan juga penanganan yang mana harus betul-betul pro rakyat.

Baik didalam dunia pendidikan, kesehatan, sosial maupun terkait sektor ekonomi masyarakat yang lebih baik untuk selanjutnya bisa bersaing di kanca yang lebih meluas.

“Terus mengenai pembangunan fisik, sistem layanan kesehatan bagaimana agar masyarakat tidak menjerit ketika dibebani biaya, terus dunia pendidikan, termasuk dunia usaha baik logam dan meubel bagaimana agar tetap sehat dan stabil. Tentu ini juga harus diperhatikan”. Ungkapnya.

Dan ketika disinggung mengenai adanya calon pemimpin yang berasal dari luar daerah, Ayik Suhaya juga menyampaikan bahwa pesta demokrasi adalah milik bersama sepanjang itu warga negara Indonesia dan menurutnya sah-sah saja.

“Terkait dinamika politik, disini saya tidak pernah membedakan calon ini dari luar daerah dan yang ini putra daerah tidak. Karena Pilwali ini, siapapun warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan dan administrasi itu berhak ikut kontestasi”. Tambahnya.

Namun yang terpenting menurut Ayik, bahwasanya calon pemimpin yang di usung oleh Partai Politik (Parpol) harus memiliki track record atau riwayat yang baik, kredibel serta memahami sejarah tentang Kota Pasuruan yang religius.

“Yang menjadi catatan bagi partai politik, kriteria menjadi pemimpin yang baik itu harus dipenuhi. Dan disini ketua partai juga harus melek mata (melihat), serta ikut bertanggung jawab didalam merekom calon. Jangan sampai diukur dari sisi finansial untuk kepentingan pribadi atau kelompok, dan kalau ini terjadi jelas tatanan dan demokrasi kita rusak”. Tegasnya.

Berkaitan dengan penentuan siapa calon yang nantinya layak untuk memimpin Kota Pasuruan, Ayik juga berpesan kepada masyarakat bahwa wewenang tersebut ada ditangan masyarakat itu sendiri.

Untuk itu, dirinya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat menggunakan hak pilihnya secara baik dan benar, serta betul-betul selektif berdasarkan pada kualitas, dan bukan dari sudut pandang finansial semata.

“Pilwali ini jangan sampai dibuat ajang untuk bisnis atau ajang untuk perdagangan. Ini pertanggung jawabannya buian hanya di dunia, melainkan juga di akhirat nanti. Jadi siapapun yang mencalonkan diri, ini kita bicara pengabdian bukan bekerja. Untuk itu kembali lagi kepada masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas, dan jangan sampai memilih calon karena finansialnya”. Pungkasnya Ayik, seraya meminta kepada masyarakat sebagai pemilih agar lebih cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. (Ghana HM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *