Seputar Covid-19

4 Bandara Layani Tes GeNose C19

70
×

4 Bandara Layani Tes GeNose C19

Sebarkan artikel ini
4 Bandara Layani Tes GeNose C19

Alat GeNose deteksi Covid-19 (Ist)

YOGYAKARTA|portal-indonesia.com – Setelah stasiun kereta api (KA), kini 4 bandara akan diuji coba layanan tes GeNose, untuk screening Covid-19 bagi penumpang yang akan ikut penerbangan. Ke 4 bandara tersebut adalah Bandara Yogyakarta International Airport, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Mahmud Badarudin Palembang, dan Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Menurut Ketua Tim Pengembang GeNose C19 UGM, Prof Kuwat Triyono, layanan GeNose C19 ini resmi akan diberlakukan per 1 April 2021. Pihaknya mengaku sudah siap uji coba layanan pemeriksaaan Covid-19, lewat alat GeNose. “Kita sudah siap dan memang harus siap,” kata Prof Kuwat, Selasa (30/3/2021).

Uji coba layanan pemeriksaan GeNose C19 di bandara ini, tutur dia, tidak berbeda halnya dengan layanan pemeriksaan di stasiun KA sebelumnya. Terkait aturan dan prosedur alur pemeriksnaan GeNose bagi penumpang di bandara, pihaknya menunggu aturan resmi dari Kementerian Perhubungan dan Satgas Covid-19.
“Mudah mudahan dalam dua hari ini sudah keluar,” harap dia.

Soal jumlah alat GeNose yang digunakan di masing-masing bandara, Kuwat mengatakan jumlah tersebut menyesuaikan jumlah pengunjung di setiap bandara.  Dalam hitungannya, setiap bandara minimal bisa menggunakan sekitar 8-10 unit GeNose. Sebab dalam satu hari, satu alat geNose bisa memeriksa sekitar 250 orang sekaligus. “Jika ada 10 unit maka memeriksa sekitar 2500 orang dalam sehari,” sebut dia.

GeNose bisa memeriksa tes Covid-19 dengan jumlah lebih banyak calon penumpang pesawat. Namun untuk antisipasi agar tidak terjadi antrean dan penumpukan penumpang saat pemeriksaan, disarankan agar penumpang datang ke bandara lebih awal dan tidak mendadak. Menjawab tentang jumlah alat GeNose yang sudah diproduksi saat ini, kata Prof Kuwat jumlahnya mencapai 3000-an unit. Belakang ini permintaan datang dari lembaga pendidikan, sekolah, kantor hingga perhotelan.

Permintaan GeNose hingga Agustus  mendatang mencapai 50 ribu unit.  Namun begitu kapasitas produksi GeNose saat ini di UGM mampu memproduksi hingga 15 ribu unit per bulan. “Itu belum permintaan dari luar negeri,” sebut dia.

Meski permintaan pengadaan GeNose semakin bertambah, Prof Kuwat menyebut GeNose sebagai alat yang lahir di saat masa pandemi, akan terus dikembangkan apalagi alat tersebut mengandalkan kecerdasan buatan (AI).

Dia pun terus berinovasi kemampuan alat tersebut agar juga bisa mendeteksi virus yang mengalami mutasi. “Kita akan terus kembangkan kemampuannya,” jelas dia. (bams)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *