KOTA MALANG – Meningkatnya angka kecelakaan yang sering kali berujung fatal mendorong Yayasan Rumah Solusi berkolaborasi dengan Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) Malang untuk menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Penanganan Pertama Pada Gawat Darurat (PPPGD).
Pelatihan ini berlangsung pada Kamis (30/01/2025) di Ruang Merak 1, Lantai 7, Gedung C RSUB, dan diikuti oleh 30 komunitas relawan ambulans Malang Raya.
Premitha Danang Yudanto, Founder Yayasan Rumah Solusi, mengungkapkan bahwa yayasan ini telah berjalan selama dua tahun dengan dukungan penuh dari para relawan tanpa bayaran.
“Di Yayasan Rumah Solusi, kami bergerak di jalur kemanusiaan dengan relawan yang bekerja tanpa digaji. Selain layanan ambulans gratis, kami juga membantu masyarakat yang mengalami kendala dalam kepemilikan BPJS, pemulasaraan jenazah, hingga pemakaman, semuanya tanpa biaya sepeser pun,” ungkap Premitha.
Selain layanan kesehatan darurat, Yayasan Rumah Solusi juga memiliki divisi yang berfokus pada lansia terlantar agar mereka mendapatkan tempat tinggal yang layak. Dalam operasionalnya, yayasan ini mengandalkan koordinasi lapangan yang dijalankan oleh Antok dan Hermin.
“Setiap hari, ada puluhan permintaan layanan yang masuk ke Rumah Solusi. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mereka yang membutuhkan,” tambah Premitha.
Antok, selaku Koordinator Lapangan, berharap agar pemerintah daerah mempermudah jalur birokrasi, terutama terkait BPJS.
“Sering kali kami mengalami kendala administratif dalam menangani pasien yang tidak memiliki BPJS. Kami berharap ada solusi cepat agar mereka bisa mendapatkan perawatan dengan lebih mudah,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pengabdian mereka didasari oleh loyalitas dan totalitas dalam melayani sesama.
“Seperti pesan Danang Yudanto, berjuang di jalur kemanusiaan harus dengan hati. Kami berpegang teguh pada semboyan Rumah Solusi: ‘Menebar Senyum dan Cinta untuk Mereka yang Membutuhkan’,” pungkasnya.