SITUBONDO – Warga dari RT 01, 02, 03, 04, dan 06 RW 05 serta RT 04 RW 04 di Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Situbondo, menunjukkan semangat kebersamaan dengan menggelar kerja bakti untuk mengantisipasi banjir di Sungai Kali Juma’in sekitar area Pemakaman Maduran Kota Timur, Senin (23/12).
Kegiatan gotong royong ini dilakukan sebagai upaya pencegahan agar air banjir tidak lagi menggenangi area pemakaman, khususnya di bagian barat yang selama ini rawan tergerus aliran air saat musim hujan. Kekhawatiran warga terhadap kerusakan area pemakaman menjadi motivasi utama untuk melaksanakan aksi bersama tersebut.
Puluhan pegawai dari Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur yang berkantor di Bondowoso turut hadir mendukung kerja bakti tersebut. Kehadiran mereka membantu mempercepat proses pengerjaan penguatan tanggul serta normalisasi saluran air di sekitar lokasi pemakaman.
Menurut Ketua RT 02, Imam Wahyudi,S.Pd mengatakan gotong royong ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemuda, hingga tokoh masyarakat setempat.
“Kami khawatir pemakaman ini akan rusak parah kalau tidak segera ditangani. Dengan adanya bantuan dari Dinas PU SDA, kami jadi lebih optimis untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya.
Kepala Dusun Kota Timur, Ismail, yang juga hadir memantau kegiatan ini, mengapresiasi semangat warga dan sinergi dengan pihak pemerintah. Ia berharap kolaborasi ini dapat menjadi solusi permanen dalam menghadapi ancaman banjir di wilayah tersebut.
Kami berharap kepada Pemerintah Daerah dan Provinsi Jawa Timur untuk segera membangun irigasi secara permanen dan normalisasi sungai Jumain karena ini sudah darurat, Tegasnya.
Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur, Hafidz Junaidi,S.E, yang turut hadir beserta anak buanya dalam kegiatan kerja bakti, menjelaskan bahwa kehadiran timnya di lokasi merupakan bentuk respons cepat terhadap kondisi darurat.
“Kami turun ke sini untuk membantu warga Maduran karena situasinya memang darurat. Area pemakaman ini perlu penanganan segera agar tidak semakin tergerus oleh banjir,” ujar Hafidz.
Hafidz juga menambahkan bahwa untuk solusi permanen, pihaknya telah mengajukan rencana pembangunan penguatan tanggul dan normalisasi saluran air di sekitar pemakaman.
“Proses pengajuan sudah berjalan, dan kami upayakan akan dianggarkan pada tahun 2025. Sementara ini, kami fokus pada langkah-langkah sementara untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” jelasnya.
Ia berharap, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dapat terus terjalin untuk menjaga keberlanjutan infrastruktur di wilayah tersebut.