Portal DIY

Tingkatkan Serapan Ikan Konsumsi, Puluhan Wartawan Sleman Mancing Bersama

Portal Indonesia
50
×

Tingkatkan Serapan Ikan Konsumsi, Puluhan Wartawan Sleman Mancing Bersama

Sebarkan artikel ini
Puluhan wartawan Sleman mancing bersama (Portal Indonesia/Brd)

SLEMAN – Mengail atau mancing ikan merupakan kegiatan menangkap ikan dengan menggunakan alat pancing dengan berbagai teknik dan lokasi dalam pelaksanaannya.

Selain merupakan hobi, para pemancing ikan juga memiliki tujuan yang berbeda-beda, diantaranya sebagai sarana hiburan dan rekreasi yang bisa dilakukan di perairan asin maupun tawar.

Hal itu dikatakan oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Ir. Suparmono, MM di sela-sela acara mancing bareng bersama p[ara wartawan Sleman yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sleman di kolam pemancingan Kadisoka wilayah Kapanewon Kalasan, Sleman, Selasa (18/2/2025).

Menurut Parmono, saat ini ditengah kepadatan rutinitas dan kepenatan masyarakat yang tinggi, memancing di perairan tawar seperti sungai, saluran irigasi, waduk, bendungan, embung dan tempat pemancingan bisa menjadi kegiatan luar ruangan yang menyenangkan.

“Pemancingan menjadi alternatif hiburan, rekreasi dan peningkatan pendapatan. Semakin banyak orang yang antusias memancing, berdampak positif pada peningkatan roda perekonomian dan kepedulian masyarakat pada lingkungan perairan,” kata Parmono.

Menurut Parmono, Di Kabupaten Sleman ada 91 lokasi pemancingan dengan berbagai variasi sistem pemancingan. Ada sistem kiloan, harian, borongan maupun galatama. Dari Pemancingan sebanyak ini, ikan yang diserap konsumen bisa mencapai 4-8 ton per hari.

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, kegiatan memancing ikan di perairan tawar semakin berkembang pesat. Pemancingan sebagai daya dukung pemasaran ikan terus mengalami trend positif seiring maraknya even lomba dan konten hobi mancing di media sosial. Berbagai ikan hasil produksi bisa dipasarkan melalui pemancingan antara lain: nila, bawal, lele dan ikan mas.

“Berdasarkan data tahun 2024, produksi ikan konsumsi mencapai 55.347 ton, sehingga rata-rata perbulan mencapai 4.600 ton terdiri dari nila, lele, gurame, bawal dan jenis ikan lainnya. Dengan angka ketersediaan ikan sebesar 37,3 Kg/Kapita/Tahun, produksi ini belum bisa memenuhi kebutuhan 1,12 juta penduduk Kabupaten Sleman. Apalagi permintaan ikan konsumsi bukan hanya dari penduduk Sleman saja, tetapi juga dari mahasiswa dan wisatawan yang masuk ke Sleman,” terang Suparmono.

Baca Juga:
Paslon Nomor 2 Hasto-Wawan Siap Berikan Layanan Kesehatan Gratis bagi Lansia

Lebih lanjut Suparmono menerangkan mekanisme pemasaran ikan agar sampai ke konsumen secara tepat ukuran, kualitas maupun harga. Pembudidaya ikan menangkap ikan hasil budidaya kemudian ditampung di kolam tampungan. Pedagang datang menyeleksi ikan sesuai dengan ukuran yang diminta konsumen.

Ukuran umum ikan yang diminta: nila 4-6 ekor/kg, lele 7-10 ekor/kg, Gurame 0,5-0,8 kg/ekor. Mekanisme lainnya adalah pedagang pengentas ikan menangkap dan melakukan seleksi secara langsung dari kolam.

“Jadi secara umum distribusi ikan konsumsi di Sleman mempunyai alur dari pembudidaya ikan ke pedagang pengentas kemudian dibawa ke pedagang pengumpul atau langsung ke pengecer. Salah satu sentra pemasaran ikan adalah di pemancingan,”tegasnya.

Menurut Ketua PWI Sleman, Wisnu Wardana, mancing bareng para wartawan, ini selain merupakan kegiatan peringatan HPN 2025, juga sebagai sarana hiburan sekaligus untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama wartawan. (Brd)