Portal Jatim

Sejumlah Pejabat Pemkab Sleman, Stuba Pariwisata dan UMKM di Banyuwangi

Portal Indonesia
219
×

Sejumlah Pejabat Pemkab Sleman, Stuba Pariwisata dan UMKM di Banyuwangi

Sebarkan artikel ini
Asisten III Pemkab Sleman Eka Suryo Prihantoro (paling kiri) serahkan cendera mata kepada Sekda Pemkab Banyuwangi Mujiono, disaksikan Asisten Sekda II Haris Martapa (paling kanan). (Portal Indonesia/Subardi)

BANYUWANGI – Sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, dipimpin oleh Asisten Bidang Administrasi Umum (Assek III), Eka Suryo Prihantoro, S.Si, M.Kom, melakukan kunjungan ke Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (2/7/2024).

Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan studi banding terkait pengembangan pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang di Banyuwangi. Rombongan dari Sleman diterima oleh Sekretaris Daerah Banyuwangi, Ir. Mujiono, M.Si, di Kantor Bupati Banyuwangi.

Turut hadir dalam kunjungan ini adalah Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Assek II) R. Haris Martapa, S.E, M.T, Kepala Dinas Pariwisata Ishadi Zayid, S.H, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, serta Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs. Rasyid Ratnadi Sosiawan, M.Si. Selain itu juga diikuti sejumlah wartawan yang biasa bertugas meliput di Kabupaten Sleman.

Dalam sambutannya, Eka Suryo menyampaikan pesan dari Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang menekankan pentingnya sektor pariwisata bagi Sleman. “Pariwisata menyumbang 30% atau sekitar Rp 353 miliar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sleman tahun 2023 lalu.Saat ini di Slema telah terbentuk 80 desa wisata yang terdiri dari 12 desa wisata
berstatus mandiri, 17 desa wisata berstatus maju dan 18 desa wisata dengan status berkembang. Kemudian 33 desa wisata lain berstatus rintisan. Destinasi wisata Sleman sebanyak 54 obyek wisata dan 142 hotel berbintang. Selain itu, terdapat 109.000 UMKM di Sleman,” ujar Eka Suryo.

Sekda Banyuwangi, Mujiono, juga menyampaikan beberapa program unggulan Banyuwangi. “Kami memiliki program Bungadesa, di mana Bupati bekerja dan memberikan pelayanan langsung di desa-desa untuk memeriksa kondisi pendidikan, perekonomian, kesehatan, perkebunan, dan lainnya. Kami juga dikenal dengan julukan ‘the Sunrise of Java,’ yang menginspirasi kami untuk bekerja lebih awal dan lebih cepat dibandingkan kabupaten lain,” jelasnya.

Baca Juga:
Ketika Bupati Sleman dan Bupati Banyuwangi Saling Memuji Media

Banyuwangi, dengan luas wilayah 3.900 km persegi dan populasi 1,7 juta jiwa, memiliki berbagai potensi pariwisata. “Kami memiliki Gunung Ijen, garis pantai sepanjang 175 km, hutan utara dan barat, serta perkebunan kopi dan cokelat PTPN XI dan XII. Kebudayaan kami yang khas termasuk tarian Gandrung dan kuliner seperti rujak soto dan nasi tempong,” tambah Mujiono.

Mujiyono juga menekankan pentingnya ecotourism dan sporttourism di Banyuwangi. “Setiap tempat adalah destinasi, dan setiap kegiatan adalah atraksi. Kami mengembangkan sporttourism dan memiliki 79 event dalam Banyuwangi Festival yang berlangsung dari Januari hingga Desember 2024,” kata Mujiyono.

Selain itu, Banyuwangi fokus pada peningkatan infrastruktur dan teknologi informasi untuk mendukung pariwisata dan UMKM. “Kami menargetkan wisatawan untuk menginap selama 3 hari 2 malam, yang akan memberikan dampak positif bagi UMKM.

Ada program pendampingan, pelatihan, dan bahkan subsidi ongkir gratis untuk produk UMKM bekerja sama dengan Kantor Pos Indonesia,” ungkap Mujiyono.

Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua kabupaten dalam mengembangkan sektor pariwisata dan UMKM, serta memperkuat kerja sama antar daerah. (Brd)