Example 970x250
Portal Jatim

RSUD R.T. Notopuro Gencarkan Edukasi Ibu dan Anak di Gedangan, Lawan Risiko Kehamilan dan Stunting Sejak Dini

Redaksi
91
×

RSUD R.T. Notopuro Gencarkan Edukasi Ibu dan Anak di Gedangan, Lawan Risiko Kehamilan dan Stunting Sejak Dini

Sebarkan artikel ini
RajaBackLink.com

SIDOARJO – RSUD R.T. Notopuro kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak, dengan menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Kesehatan Ibu dan Anak Selama Masa Kehamilan” di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini berlangsung. Selasa (15/04/2025).

Sosialisasi dihadiri oleh Camat Gedangan, Puskesmas setempat, puluhan kader kesehatan desa, serta perwakilan para ibu hamil dari 15 desa di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT
RajaBackLink.com
Scroll Lanjut Membaca

Kegiatan edukatif ini menjadi bagian dari upaya promotif dan preventif yang diusung RSUD R.T. Notopuro dalam rangka menekan angka kematian ibu dan bayi, serta mengurangi prevalensi stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

Acara dibuka dengan sambutan Camat Gedangan, Inneke Dwi Setiawati, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Ia menegaskan bahwa edukasi langsung kepada masyarakat sangat krusial dalam membangun kesadaran serta mendorong perubahan perilaku menuju hidup sehat.

“Ini adalah langkah nyata yang sangat kami dukung. Edukasi seperti ini sangat penting, tidak hanya untuk ibu hamil, tapi juga bagi seluruh masyarakat agar memahami pentingnya perencanaan kehamilan, pola makan seimbang, dan pemeriksaan rutin sebagai upaya mencegah komplikasi selama kehamilan,” ujar Inneke.

Sesi pemaparan materi diisi oleh dua dokter spesialis dari RSUD Notopuro, yakni dr. Harvey Alvin Hartono, Sp.OG, dan dr. Virany Diana, Sp.A(K).

Dalam penyampaiannya, dr. Harvey menekankan betapa pentingnya persiapan kehamilan sejak dini, mulai dari aspek fisik, mental, hingga pemeriksaan medis awal atau screening .

“Kehamilan sehat bukan hanya soal nutrisi dan periksa ke dokter, tapi juga soal kesiapan secara mental dan pengetahuan terhadap risiko. Salah satu yang kami tekankan adalah meningkatnya angka kehamilan pada usia remaja. Ini sangat berbahaya, karena berisiko tinggi bagi ibu maupun bayi, serta berkontribusi terhadap angka kematian ibu dan stunting,” papar dr. Harvey.

Baca Juga:
Iseng Berujung Jerat Hukum, Dua Pencuri Ratusan Telur Ayam Diamankan Polsek Kedungkandang

Ia juga mengungkapkan bahwa tiga penyebab utama kematian ibu di Indonesia yakni pendarahan, hipertensi dalam kehamilan (preeklamsia), dan infeksi—sebenarnya bisa dicegah jika ada kesadaran untuk memeriksakan diri sejak sebelum hamil.

“Kehamilan pada usia terlalu muda atau terlalu tua akan meningkatkan risiko komplikasi seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan stunting. Oleh karena itu, penting bagi calon orang tua dan remaja untuk memahami ini, agar generasi Indonesia ke depan tidak terhambat kualitas kesehatannya,” tegasnya.

Sementara itu, dr. Virany Diana, Sp.A(K), memaparkan fasilitas-fasilitas unggulan yang dimiliki RSUD R.T. Notopuro dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.

“Kami sudah memiliki layanan komprehensif untuk ibu dan bayi, mulai dari pelayanan poli anak, ruang UGD khusus ibu dan anak, hingga ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) yang telah dilengkapi dengan delapan ventilator, sepuluh CPAP, dan empat belas inkubator,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi adalah keterlambatan penanganan akibat minimnya pemahaman masyarakat terhadap tanda-tanda bahaya.

“Melalui sosialisasi ini, kami ingin masyarakat tahu lebih awal, bahwa gejala-gejala kecil jangan diabaikan. Jangan sampai baru datang ke rumah sakit ketika kondisi sudah parah. Pencegahan dan deteksi dini jauh lebih penting daripada penanganan akhir,” tambah dr. Virany.

Ia juga menekankan bahwa kehamilan sehat tidak hanya menjadi tanggung jawab ibu, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar. Dukungan dari pasangan, keluarga, hingga kader kesehatan sangat penting dalam menjaga kesejahteraan ibu dan anak selama masa kehamilan dan setelah melahirkan.

Kepala Bagian Perencanaan dan Pemasaran RSUD R.T. Notopuro, dr. Muhammad Atto’illah, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program jangka panjang RSUD dalam memperluas akses terhadap informasi kesehatan yang benar dan terpercaya di tingkat masyarakat.

Baca Juga:
Polresta Sidoarjo Bagikan Makan Siang Bergizi, Dukung Gizi Anak dan Cegah Stunting

“Banyak informasi keliru yang beredar di masyarakat, terutama soal kehamilan dan perawatan bayi. Dengan kegiatan ini, kami berharap edukasi langsung dari tenaga kesehatan bisa menjadi bekal penting bagi masyarakat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga,” ujarnya.

Ia juga berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda rutin yang menyasar seluruh kecamatan di wilayah Sidoarjo. “Kami tidak ingin hanya menunggu masyarakat datang ke rumah sakit. Sebaliknya, kami ingin hadir di tengah masyarakat, membangun pemahaman, dan menciptakan perubahan sejak dari akar rumput,” tegasnya.

Kegiatan sosialisasi ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh peserta yang hadir. Para ibu hamil dan kader desa tampak aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan terkait tanda-tanda bahaya kehamilan, cara menjaga asupan gizi, hingga pola pengasuhan anak yang sehat dan mencegah stunting.

Salah satu peserta, Sari, ibu hamil dari Desa Keboansikep, mengaku sangat terbantu dengan informasi yang didapat. “Biasanya kami cuma dengar dari tetangga atau baca di internet. Tapi di sini dijelaskan langsung sama dokter, jadi lebih jelas dan percaya diri dalam menjaga kehamilan,” katanya.