MAMUJU – Ratusan massa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju dan MPA Cakrawala menggelar aksi solidaritas di depan Kantor Polda Sulawesi Barat, Senin (2/12/2024).
Mereka mendesak Polda Sulbar untuk mengusut tuntas dugaan pembunuhan berencana serta penyelewengan dana desa di Desa Onang, Majene.
Aksi berlangsung penuh ketegangan, bahkan sempat terjadi gesekan antara massa dan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.
Ketua PMII Cabang Mamuju, Refli Sakti Sanjaya, dengan tegas menyerukan melalui pengeras suara agar Kapolres Majene segera dicopot jika dinilai tidak mampu menangani kasus ini secara menyeluruh.
“Kapolres Majene harus dicopot jika tidak becus mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya,” teriak Sakti.
Ia juga meminta Polda Sulbar untuk bertindak profesional dalam penyidikan, mengakomodir semua keterangan saksi, dan memastikan tidak ada tebang pilih dalam proses hukum.
“Kami meminta penyidik untuk bertindak tegas dan adil dalam menangani kasus ini. Jangan ada permainan hukum atau keberpihakan,” tegasnya lagi.
Sakti menambahkan bahwa Sulawesi Barat, yang dikenal sebagai Tanah Malaqbi, harus menjadi simbol penegakan hukum yang berkeadilan.
“Kami mendesak hukum ditegakkan seadil-adilnya tanpa pandang bulu. Tuntutan kami ini adalah suara keadilan,” pungkasnya.
Tuntutan Massa Aksi
1. Usut tuntas dugaan pembunuhan berencana di Desa Onang.
2. Usut tuntas dugaan penyelewengan dana desa di Desa Onang.
3. Penjarakan pelaku pembunuhan berencana dengan hukuman seumur hidup.
4. Copot Kapolres Majene jika tidak mampu menyelesaikan kasus tersebut.
5. Copot aparat kepolisian yang tidak profesional dan tidak adil.
6. Tegakkan supremasi hukum seadil-adilnya di Sulawesi Barat.
Aksi ini menjadi sorotan publik, sekaligus menegaskan komitmen masyarakat sipil dalam mengawal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di wilayah Sulawesi Barat.