Otomotif

Polytron G3 dan G3+: Gebrakan SUV Listrik Nasional Resmi Hadir

portal-indonesia.com
1287
×

Polytron G3 dan G3+: Gebrakan SUV Listrik Nasional Resmi Hadir

Sebarkan artikel ini
Polytron G3
SUV listrik Polytron G3 (Foto: kompas.com)

Produsen elektronik nasional, Polytron, resmi menggebrak industri otomotif Indonesia dengan memperkenalkan dua model SUV listrik perdana mereka: Polytron G3 dan G3+. Langkah ini menandai transformasi signifikan dari perusahaan yang dikenal luas melalui produk elektronik seperti televisi dan perangkat audio, menuju era kendaraan listrik yang kian berkembang pesat di Indonesia.

Langkah strategis Polytron ini turut memperkuat peta kendaraan listrik nasional, terutama dengan meningkatnya perhatian publik dan pemerintah terhadap kendaraan ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi transportasi. Dengan menggandeng mitra global dan mengusung teknologi terkini, Polytron menjadikan G3 dan G3+ sebagai representasi nyata masa depan otomotif Indonesia.

Polytron G3 & G3+: Dua Pilihan, Dua Skema Pembiayaan

1. Skema Subscription (Sewa Baterai)

Polytron menghadirkan skema pembiayaan sewa baterai (subscription) untuk konsumen yang ingin menikmati EV tanpa perlu membayar mahal di awal. Model G3 dibanderol Rp 299 juta, sementara G3+ dilepas seharga Rp 339 juta (On The Road Jabodetabek).

Dalam sistem ini, pengguna akan dikenakan biaya sewa baterai sebesar Rp 800 per kilometer dengan minimum jarak tempuh 1.500 km per bulan, setara Rp 1.200.000 per bulan. Jika penggunaan melebihi jarak tersebut, tinggal dikalikan jumlah kilometernya dengan tarif per km.

2. Skema Non-subscription (Termasuk Baterai)

Bagi pengguna yang lebih suka kepemilikan penuh, Polytron menawarkan versi non-subscription di mana harga kendaraan sudah mencakup baterai. Untuk skema ini, G3 dijual Rp 419 juta, sedangkan G3+ seharga Rp 459 juta (OTR Jabodetabek).

Selisih harga sebesar Rp 120 juta pada kedua varian tersebut merupakan nilai baterai yang digunakan. Dengan demikian, konsumen bebas memilih skema pembiayaan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi penggunaan.

Baca Juga:
Tips Merawat Kendaraan, Meminimalisir Kerusakan dan Memperpanjang Usia Kendaraan

Spesifikasi Lengkap

Kedua SUV listrik ini dibekali dengan baterai lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh, yang menyalurkan daya ke motor listrik penggerak roda depan. Performanya tak main-main, dengan daya puncak 150 kW (setara 201 hp) dan torsi 320 Nm. Ini memungkinkan kendaraan berakselerasi responsif dan efisien untuk penggunaan harian maupun perjalanan jarak jauh.

Daya jelajahnya diklaim mencapai 402 km (berdasarkan uji CLTC), menjadikannya kompetitif di pasar EV nasional. Sistem LFP yang digunakan juga dikenal tahan lama, stabil secara termal, dan memiliki siklus pengisian ulang yang lebih banyak dibandingkan jenis baterai lainnya.

Fitur Tambahan: Mendukung Gaya Hidup Modern

Selain performa yang solid, Polytron melengkapi G3 dan G3+ dengan berbagai fitur menarik, seperti:

  • Garansi kendaraan 5 tahun atau 150.000 km

  • Garansi baterai hingga 8 tahun untuk versi non-subscription

  • Garansi baterai tanpa batas usia untuk versi subscription

  • 24/7 Roadside Assistance

  • Free portable charger

  • Free V2L charger (Vehicle to Load)

  • Jaminan harga jual kembali sebesar 70% dalam 3 tahun (assured resale value)

Fitur Vehicle-to-Load (V2L) juga memungkinkan kendaraan menjadi sumber listrik darurat bagi perangkat elektronik rumah tangga, sebuah inovasi yang sangat berguna dalam situasi tertentu, terutama di daerah yang rawan pemadaman listrik.

Rebranding dari Skyworth EV K

Menariknya, Polytron G3 dan G3+ merupakan hasil rebranding dari Skyworth EV K, SUV listrik dari Skyworth Group, sebuah perusahaan teknologi asal Shenzhen, Tiongkok. Skyworth sendiri memiliki sejarah yang mirip dengan Polytron, yakni berawal dari bisnis elektronik seperti TV dan produk audio sejak tahun 1988.

Kolaborasi ini menunjukkan keseriusan Polytron dalam menghadirkan produk berkualitas dunia dengan adaptasi lokal. Dengan menggandeng pemain global berpengalaman, Polytron mampu mempercepat penetrasi pasar dan memberikan kendaraan EV yang telah teruji secara teknis.

Baca Juga:
Birawa: Jip Listrik Militer Tangguh Buatan Anak Bangsa

Menjawab Tantangan Industri Otomotif Nasional

Langkah Polytron tidak hanya menciptakan pilihan baru bagi konsumen, namun juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai industri kendaraan listrik global. Pemerintah Indonesia sendiri tengah menggencarkan insentif untuk kendaraan listrik melalui regulasi dan insentif fiskal, dengan target 2 juta unit EV roda empat terjual pada 2030.

Menurut data Kementerian Perindustrian, pada tahun 2024 terjadi peningkatan signifikan pada registrasi kendaraan listrik di Indonesia, dengan pertumbuhan lebih dari 300% dibanding tahun sebelumnya. Masuknya Polytron sebagai pemain lokal diharapkan dapat mendongkrak angka ini, sekaligus memperkuat ekosistem EV nasional.

Dengan memanfaatkan infrastruktur layanan purna jual yang telah dibangun selama bertahun-tahun di industri elektronik, Polytron memiliki keunggulan dalam menjangkau konsumen secara luas, terutama di kota-kota lapis kedua dan ketiga yang masih minim jaringan diler otomotif EV.

Komparasi Polytron G3 & G3+ Dibanding Rival

Polytron G3 vs Wuling Air EV Long Range

Spesifikasi Polytron G3 Wuling Air EV Long Range
Kapasitas Baterai 51,916 kWh 26,7 kWh
Daya Jelajah 402 km (CLTC) 300 km (NEDC)
Tenaga Maksimal 201 hp 40 hp
Harga Mulai Rp 299 juta Rp 273 juta

Polytron G3+ vs Hyundai Kona Electric

Spesifikasi Polytron G3+ Hyundai Kona EV
Kapasitas Baterai 51,916 kWh 39,2 kWh / 64 kWh
Daya Jelajah 402 km (CLTC) 305 km / 484 km (WLTP)
Tenaga Maksimal 201 hp 136 hp / 204 hp
Harga Mulai Rp 339 juta Mulai Rp 742 juta

Dari perbandingan di atas, terlihat jelas bahwa Polytron G3 dan G3+ menawarkan nilai kompetitif, terutama dalam hal jarak tempuh dan harga. Polytron juga memberikan jaminan purna jual dan fleksibilitas pembayaran yang bisa menjadi pertimbangan utama bagi calon konsumen EV pemula.

Baca Juga:
Denza D9 Geser BYD: Mobil Listrik MPV Terlaris di Indonesia 2025

Tantangan & Harapan

Meski menawarkan banyak keunggulan, Polytron tetap harus menghadapi sejumlah tantangan, seperti:

  • Persepsi konsumen terhadap kualitas produk otomotif baru

  • Ketersediaan infrastruktur pengisian daya

  • Persaingan dengan merek global yang lebih mapan

Namun, dengan strategi harga yang kompetitif, model pembiayaan inovatif, dan dukungan layanan purna jual, Polytron berpeluang besar untuk merebut hati pasar, terutama di segmen keluarga muda dan pengguna urban yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa biaya awal tinggi.

Kesimpulan

Kehadiran Polytron G3 dan G3+ menandai babak baru dalam sejarah otomotif Indonesia. Dengan memadukan pengalaman di bidang elektronik, kolaborasi global, serta visi masa depan yang berkelanjutan, Polytron menawarkan sesuatu yang segar, modern, dan relevan bagi pasar Indonesia.

SUV listrik ini bukan hanya soal mobilitas, tetapi juga cerminan transformasi industri dalam negeri menuju era teknologi hijau. Konsumen kini punya pilihan lokal yang tak kalah bersaing dengan produk global, baik dari segi fitur, harga, maupun kenyamanan.

Dengan berbagai insentif dan dukungan pemerintah, serta kesadaran publik yang terus meningkat, Polytron G3 dan G3+ bisa menjadi pionir kendaraan listrik buatan lokal yang membuka jalan menuju Indonesia yang lebih bersih dan cerdas secara teknologi.

(*dari berbagai sumber)