KOTA MALANG – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menegaskan sikap tegas terhadap aksi premanisme yang berlindung di balik nama organisasi masyarakat (ormas).
Polri berkomitmen menjaga dunia usaha dari ancaman kelompok yang menyalahgunakan ormas demi kepentingan pribadi atau kelompok.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa segala bentuk premanisme yang mengancam stabilitas ekonomi nasional tidak akan ditoleransi.
“Polri tidak akan membiarkan oknum yang mengatasnamakan ormas melakukan pemerasan, pungli, atau tindakan intimidatif terhadap dunia usaha. Jika ada yang menemukan praktik semacam ini, segera laporkan, dan kami akan bertindak tegas,” ujar Brigjen Pol. Trunoyudo, Jumat (14/3).
Polri mengedepankan langkah preventif dan pre-emtif sebelum penegakan hukum. Sosialisasi dan pembinaan terus dilakukan agar ormas berkontribusi positif bagi ketertiban dan iklim investasi yang sehat.
“Kami tidak hanya menindak, tetapi juga memberikan pemahaman kepada anggota ormas agar tidak menyalahgunakan keorganisasian mereka. Dengan edukasi yang tepat, mereka bisa menjadi mitra dalam menciptakan stabilitas sosial dan ekonomi,” jelasnya.
Selain itu, Polri aktif mengedukasi masyarakat dan pelaku usaha agar lebih waspada terhadap modus premanisme berkedok ormas. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat berperan aktif dalam pencegahan dan pelaporan.
“Kami menjamin keamanan pelapor. Jangan takut melapor jika mengalami pemerasan atau intimidasi dari oknum ormas. Gunakan hotline Kepolisian 110 untuk melaporkan segala bentuk gangguan keamanan,” tegasnya.
Dengan kombinasi pendekatan edukatif dan penegakan hukum yang tegas, Polri berharap dapat menciptakan iklim investasi yang aman, kondusif, dan bebas dari gangguan premanisme berkedok ormas.
