BeritaPortal Jatim

Polres Situbondo Bongkar Kebohongan Kasus Begal di Pantura Kapongan, Korban Ternyata Mabuk dan Jatuh Sendiri

Redaksi
×

Polres Situbondo Bongkar Kebohongan Kasus Begal di Pantura Kapongan, Korban Ternyata Mabuk dan Jatuh Sendiri

Sebarkan artikel ini

SITUBONDO – Heboh laporan begal di kawasan Pantura Kapongan, Situbondo, akhirnya terkuak. Polisi memastikan cerita itu hanyalah rekayasa. Pelapor, seorang pemuda bernama Jamaluddin, rupanya bukan korban kejahatan, melainkan jatuh sendiri dari motor karena mabuk berat usai pesta miras di sebuah kafe.

Kasus ini semula dilaporkan sebagai pencurian dengan kekerasan pada Sabtu dini hari, 19 April 2025. Lokasinya disebut di jalan Desa Landangan. Namun setelah ditelusuri oleh Tim Resmob Polres Situbondo bersama penyidik Satreskrim dan Polsek Kapongan, cerita korban mulai goyah.

“Setelah kami periksa secara menyeluruh, termasuk keterangan para saksi, ternyata tidak ada kejadian begal. Korban sendiri yang jatuh karena mabuk,” jelas Kasi Humas Polres Situbondo, AKP Achmad Soetrisno.

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa Jamaluddin menenggak arak hingga mabuk berat di sebuah kafe di Panji. Dalam kondisi tak sadar penuh, ia nekat mengendarai motor dan akhirnya terjatuh. Luka di kepala dan kaki yang awalnya diklaim akibat penganiayaan, ternyata disebabkan oleh benturan saat jatuh di jalan.

Cerita soal dua pelaku begal bersenjata tajam juga terbukti bohong. Bahkan, HP milik korban yang dilaporkan dirampas, kemungkinan hilang di kafe atau jatuh di jalan tanpa ia sadari. Motif kebohongan ini? Takut dimarahi orang tua karena sudah berjanji tak akan minum-minum lagi.

“Orang tuanya sendiri sudah curiga, makanya menolak membuat laporan polisi sejak awal. Korban juga dikenal suka mengarang cerita,” tambah AKP Soetrisno.

Kini, Jamaluddin sudah mengakui kebohongannya dan membuat video permintaan maaf yang disaksikan keluarga serta aparat desa. Polisi menyatakan akan menindaklanjuti laporan palsu ini lewat gelar perkara.

“Jangan sembarangan sebar isu kriminal kalau nggak benar. Bisa bikin resah masyarakat. Kalau ada kejadian mencurigakan, laporkan saja ke polisi, jangan bawa-bawa drama,” tegas AKP Soetrisno.

Baca Juga:
Minyakkita Kurang Takaran, Diskoperindag Sulbar Temukan Kejanggalan di Pasar Lama Mamuju