PONOROGO – Teka-teki pembunuhan wanita berinisial SY (50) di jalan Pacar, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Kota, Kabupaten Ponorogo, terjawab sudah.
Pelaku adalah kekasihnya berinisial P (64) yang akhirnya juga mengakhiri hidup dengan gantung diri di semak-semak tepatnya di Jalan Serakung, Kelurahan Purbosuman, Kecamatan kota, Kabupaten Ponorogo.
“Pelaku melakukan penusukan dengan sebilah pisau terhadap korban di bagian perut, dada dan leher,” ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Catur C Wibowo, Senin (24/3/2023).
Antara pelaku dan korban terlibat cekcok. Motifnya pelaku sakit hati. Karena korban enggan diajak nikah oleh si pelaku.
“Kelihatannya pelaku sempat kabur setelah akhirnya memutuskan gantung diri dan ditemukan warga tewas membusuk di semak-semak,” imbuhnya.
Pihaknya sudah melakukan serangkaian penyelidikan serta menyatakan jika pelaku pembunuhan itu tewas gantung diri.
“Tim inafis menyatakan jika pelaku murni gantung diri saat setelah membunuh kekasihnya tersebut,” bebernya.
Dari hasil pemeriksaan, mayat (pelaku) ditemukan kemarin hari Minggu. Diperkirakan sudah meninggal sekira kurang lebih 8 hari.
“Karena tewas (gantung diri) sudah beberapa hari lalu, sehingga badan dan kepala terpisah serta mayat telah membusuk,” ungkapnya.
Korban pembunuhan merupakan warga Desa Jurug, Kecamatan Sooko dan merupakan seorang penjual kopi. Namun ngekost di jalan Sekar Pudak, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Kota, Kabupaten Ponorogo.
“Sedangkan pelaku adalah penjual bakso keliling. Warga Dukuh Kayat, desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo,” jlentrehnya.
Adapun barang bukti dari korban (pembunuhan), kaos dengan lubang bekas tusukan, bercak darah di dalaman, celana panjang warna hitam, sandal, handphone dan tas kecil yang dibawa.
“Sementara, barang bukti dari pelaku, jaket warna abu-abu, kaos warna kuning, celana kain hitam, dan sandal jepit warna oranye, serta seutas tali (panjang 3 meter dengan tanah),” tandasnya.
