PURBALINGGA- Panti rehabilitasi sosial milik pemerintah Jawa Tengah di wilayah Banyumas raya overload. Akibatnya, penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tak maksimal dan Lembaga rehabilitasi tak lagi mampu menampung kiriman ODGJ.
Panti Pelayanan Sosial Pamardi Rahayu Banjarnegara yang memberikan pelayanan eks disabilitas mental mempunyai daya tampung sekitar 50 orang sudah terisi semua.
“Sudah penuh, kapasitas hanya 50 orang, bahkan masih banyak daftar tunggu, ODGJ yang belum kami terima di Panti,” kata Urip pengelola panti melalui ponselnya, Kamis (16/01).
Hal senada terjadi di Panti Rehablitasi Pelayanan Sosial Disabilitas Mental (RPSDM) Kab. Cilacap.
“Didaftarkan saja dulu, masuk daftar tunggu, karena sudah penuh pasien,” kata pengelola Panti di Jeruk legi Cilacap. Panti tersebut memberikan Rehabilitasi Sosial Disablitas Mental merupakan Unit pelayanan Teknis (UPT) Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan di Panti Rehablitasi Sosial Comal, Kab. Pemalang dan Boja, Kab. Kendal yang merahabilitasi mengalami penuh pasien psikotik. Panti Disablitas mental Di Boja Kendal Ngudi Rahayu yang menampung ODGJ terbatas.
Padahal ODGJ baik yang tinggal di rumah maupun gelandangan butuh perhatian.”Panti Boja penuh, bisa didaftarkan dulu nanti saya beri file pendaftaran,” kata Endah Koordinator Tenaga Sosial Kabupaten Kendal.
Taryono Jembret warga Desa Karangreja, Purbalingga yang sudah di evakuasi tim gabungan Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga untuk di rujuk ke RS Siaga Medika.
Rencananya pihak keluarga memasukan Taryono ke panti, pasca pengobatan dari Rumah sakit. Hal itu dilakukan karena keluarga dan warga menolak kembali ke rumah.
“Keluarga menolak dibawa pulang meski sembuh, karena dipastikan kalau kambuh membahayakan warga. Meskipun kami sudah memberikan sosialisasi ke warga jika tempat terbaik ya di rawat keluarga dulu,” kata Sujarwo Kades Karangreja. (Dar)