SITUBONDO – Warga Lingkungan Kota Timur Besuki, Situbondo, dikejutkan dengan pembongkaran musholla yang baru selesai dibangun pada Sabtu, 22 Februari 2025. Musholla yang berlokasi di RT 02 RW 04, eks belakang Pengadilan Negeri Kota Timur Besuki, sebelumnya digunakan sebagai tempat mengaji anak-anak.
Kejadian ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Ricky Ricardo H Allen, tokoh masyarakat Besuki, menyesalkan tindakan pembongkaran tersebut, terlebih karena dilakukan oleh oknum pengusaha yang sebelumnya menyumbangkan dana untuk pembangunannya.
“Kami sangat menyayangkan, mengapa harus dibongkar? Apalagi ada kabar bahwa donatur utama sendiri yang melakukannya,” ujar Ricky.
Seorang tokoh agama setempat juga turut prihatin. Menurutnya, insiden ini terjadi akibat kurangnya komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan musholla.
Informasi yang dihimpun menyebutkan adanya ketidaksepahaman antara panitia pembangunan dan donatur utama. Donatur mengklaim telah sepenuhnya membiayai pembangunan musholla, namun panitia diduga menerima sumbangan dari pihak lain. Hal ini diduga memicu ketidakharmonisan yang berujung pada pembongkaran tempat ibadah tersebut.
Pihak Polsek Besuki sebelumnya telah berusaha menengahi konflik dengan mempertemukan donatur utama dan panitia. Dalam pertemuan itu, disepakati empat opsi solusi yang disaksikan aparat kepolisian. Namun, kesepakatan tersebut tampaknya gagal meredam permasalahan.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Donatur mengenai alasan pasti pembongkaran. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi yang baik dalam setiap pembangunan, terutama yang melibatkan kepentingan bersama.
