Example 970x250
Portal DIY

Muhammadiyah Tak Pernah Abaikan Kaum Marjinal

Portal Indonesia
41
×

Muhammadiyah Tak Pernah Abaikan Kaum Marjinal

Sebarkan artikel ini
Forum Inklusi Sosial Pengajian Ramadhan bersama komunitas Dampingan MPM PP Muhammadiyah
RajaBackLink.com

YOGYAKARTA – Kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah, bukan menjadi alasan bagi Muhammadiyah untuk mengabaikan masyarakat atau kaum marjinal yang membutuhkan. Karena itu, Muhammadiyah mencoba melakukan berbagai terobosan.

“Strategi yang kami gunakan adalah ekonomi sirkular, yaitu ekonomi berbasis pemberdayaan yang saling menghidupi di dalam ekosistem Muhammadiyah,” ujar Ketua Majelis
Pemberdayaan Masyarakat (MPM)
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr M. Nurul Yamin, MSi, Minggu (23/3/2025).

ADVERTISEMENT
RajaBackLink.com
Scroll Lanjut Membaca

Di sela-sela Forum Inklusi Sosial Pengajian Ramadhan Bersama Komunitas Dampingan MPM PP Muhammadiyah, Yamin menyampaikan MPM PP Muhammadiyah bersama Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta terus mencoba memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan tidak terkecuali untuk disabilitas yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ia sampaikan Muhammadiyah berakar sejarah sebagai pembela kaum marjinal. Hal yang ingin dilakukan MPM PP Muhammadiyah dalam pembelaan kaum marjinal ini yaitu melalui pemberdayaan spiritual dan sosial. “Seperti dalam kegiatan yang digelar kali ini menjadi bagian dari upaya pemberdayaan,” tunjuknya.

Diakui pemberdayaan ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. “Oleh karena itu kami berkolaborasi, baik di internal Persyarikatan Muhammadiyah maupun dengan para mitra,” kata Yamin.

Dalam gerakan pemberdayaan terhadap kaum marginal, tentunya diperhitungkan aspek efisiensi. Bagaimanapun, gerakan ini harus tetap berjalan dan tidak boleh terhenti.

Yamin mengatakan sebagian besar kegiatan berfokus pada pemberdayaan melalui jejaring internal Muhammadiyah. Yang selalu ditekankan yakni meskipun mengalami keterbatasan material, namun tidak boleh miskin secara mental. “Mentalitas kita harus tetap kaya, meskipun secara ekonomi terbatas. Karena banyak orang yang berlimpah materi, tetapi memiliki mentalitas yang miskin,” sebutnya.

Yamin mengungkapkan saat ini ada sekitar 1.500 komunitas yang dibina atau diberdayakan MPM PP Muhammadiyah. “Pemberdayaan ini salah satunya bertujuan membangun mentalitas yang kuat,” ujar Yamin.

Baca Juga:
Dapur SPPG Unisa Yogyakarta Siap Operasikan Makan Bergizi Gratis

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. mengatakan agenda kali ini untuk membangun jaringan akar rumput. “Mudah-mudahan agenda ini juga membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi kita semua,” ungkap Warsiti.

Ia mengatakan kegiatan ini juga sejalan dengan visi dan nilai yang dijunjung Unisa Yogyakarta, yaitu inklusivitas, pemberdayaan, dan penguatan peran masyarakat akar rumput dalam membangun kesejahteraan bersama. “Kehadiran kami di tengah masyarakat menjadi bagian penting dalam menopang pembangunan bangsa, sekaligus mewujudkan visi kami di Yogyakarta dan di tingkat nasional,” ujarnya.

Pada kesempatan ini Unisa Yogyakarta melaunching Beasiswa Al-Maun, yaitu Beasiswa Anak Asuh Unggulan Muhammadiyah. Beasiswa ini merupakan bantuan Pendidikan Perguran Tinggi dari bentuk sinergitas Unisa Yogyakarta dengan MPM. (bams)