PURWOREJO- Pembangunan gedung serbaguna oleh Pemerintah Desa Gesikan, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo diduga bermasalah. Saat ini gedung yang dianggarkan akan selesai dengan anggaran berkisar Rp 800 juta itu terbengkalai mangkrak dan tidak ada progres pekerjaan
Dari pantauan di lapangan, Senin (2/12), gedung serbaguna terletak tepat di belakang Kantor Pemdes Gesikan.
Kondisi gedung serbaguna baru terpasang struktur rangka dan batu bata.Belum ada atap. Lantai juga masih tanah dan banyak ditumbuhi rumput liar. Hal ini bisa memperparah kondisi bangunan apabila dibiarkan mengingat kepanasan dan kehujanan.
Kepala Desa Gesikan, Suryono membenarkan bahwa pembangunan gedung serba guna macet alias bermasalah. Sebabnya adalah pelaksana pekerjaan tidak melanjutkan pekerjaanya tanpa memberikan alasan atau keterangan. Disebutkan pelaksana proyek itu adalah pengusaha berinisial A dari Kecamatan Kemiri.
“Saya sudah bolak balik berusaha menemui pelaksana supaya dilanjutkan tapi saya ditemui saja tidak,” ujarnya, Senin (2/12)
Suryono mengungkapkan, pembangunan gedung itu sudah direncanakan oleh jajaran pemerintahanya dan dimulai sejak 2019 silam. Namun ironisnya Ia tidak mengetahui secara detail perencanaanya.
Mulai dari gambar bangunan, spesifikasi, dan mekanisme penganggaran dan pembangunan. Suryono bahkan tidak memiliki salinan dokumen perencanaan pembangunan gedung tersebut.
“Saya tidak tahu, (salinan dokumen) saya juga tidak punya karena saya tidak paham mengenai pembangunan gedung seperti itu,” katanya.
Ketika ditanya mengenai apakah pada perencanaan kepala desa terlibat atau tidak, Suryono mengaku dilibatkan. Namun karena keterbatasan sumber dayanya, ia tidak memahami aturan teknis dan skema pekerjaannya. (Fauzi)