JAKARTA – Tahun 2024 menjadi tonggak pencapaian baru bagi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Sebanyak 8.058.650 berkas layanan pertanahan tercatat, menjadikannya angka tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Dari jumlah tersebut, 84% didominasi oleh layanan informasi pertanahan, Hak Tanggungan (HT), dan Peralihan Hak (PH).
“Mungkin ini adalah capaian tertinggi sejak 2015, ketika layanan maksimal hanya mencapai 6,6 juta. Tahun ini, layanan informasi pertanahan mendominasi dengan 3.740.908 berkas,” ungkap Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, dalam acara Catatan Akhir Tahun Kementerian ATR/BPN di Aula Prona, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Layanan informasi pertanahan yang paling banyak dicari meliputi kepemilikan, luas tanah, serta status sengketa atau konflik. Selain itu, pengecekan Zona Nilai Tanah (ZNT) juga mendominasi permintaan. Keseluruhan layanan tersebut berhasil menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp2,9 triliun pada tahun 2024.
HT Elektronik Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Menteri Nusron juga menyoroti kontribusi besar dari layanan Hak Tanggungan (HT) Elektronik, yang mencapai Rp882,7 triliun. “Hak Tanggungan merupakan sertipikat tanah yang diagunkan, memberikan jaminan ekonomi kepada banyak keluarga,” jelasnya.
Permintaan tinggi juga tercatat pada layanan pemeliharaan data, survei, pengukuran, pemetaan, serta pendaftaran tanah pertama kali. Beberapa layanan terkait properti, seperti pemecahan, penggabungan, dan pemisahan hak, turut mendukung angka tersebut.
10 Provinsi Penyumbang Layanan Tertinggi
Berdasarkan wilayah, 10 provinsi penyumbang layanan terbanyak adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Jakarta, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, D.I. Yogyakarta, dan Sumatra Selatan.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan; Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN; serta 84 awak media nasional. Sesi diskusi dipandu oleh Kepala Biro Humas, Harison Mocodompis, menjadikan pertemuan ini penuh informasi dan interaktif. (*)
