SIDOARJO — Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kembali membuktikan komitmennya dalam memperkuat ekonomi rakyat. Lewat peluncuran Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda), UMKM di Sidoarjo kini punya akses permodalan dengan bunga super ringan hanya 2% per tahun.
Program ini diluncurkan langsung oleh Bupati Sidoarjo H. Subandi di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (24/4/2025). Kurda disalurkan melalui PT BPR Delta Artha Perseroda dengan plafon pinjaman maksimal Rp50 juta untuk tiap pelaku usaha.
“Kurda bukan sekadar program pinjaman, tapi bentuk nyata keberpihakan daerah kepada sektor usaha kecil. Dengan Perbup No. 8 Tahun 2025, kami perkuat landasan hukumnya dan tambah subsidi bunga hingga Rp5 miliar,” kata Subandi tegas.
Ia menyebutkan, UMKM memegang peranan vital dalam struktur ekonomi Sidoarjo. Kurda diharapkan mampu mendorong UMKM untuk tidak hanya bertahan, tapi juga naik kelas dan berdaya saing.
Sejak Januari 2025, lebih dari 2.000 pelaku usaha telah mendapatkan manfaat Kurda, dengan total pembiayaan mencapai Rp76 miliar. Pemerintah desa pun diminta aktif menyosialisasikan program ini agar menjangkau lebih banyak warga.
“Peran kepala desa dan perangkatnya jadi kunci. Tanpa mereka, program seperti Kurda tidak akan maksimal menjangkau masyarakat,” ujar Subandi.
Sementara itu, Direktur Utama BPR Delta Artha, Sofia Nurkrisnajati Atmaja, menargetkan 3.500 UMKM bisa memanfaatkan Kurda hingga akhir tahun. Tak hanya modal, UMKM penerima Kurda juga mendapat perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran yang ditanggung penuh oleh bank.
“Kami ingin Kurda jadi solusi lengkap: permodalan, perlindungan, dan pendampingan. Setiap desa minimal harus punya sepuluh UMKM penerima,” tandas Sofia.
Dengan semangat gotong royong antara Pemkab dan lembaga keuangan daerah, Kurda 2025 digadang menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.