PURWOREJO – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Purworejo, Tursiyati mengatakan pihaknya masih melakukan rapat tertutup karena masih tahap klarifikasi berkait tersebarnya surat rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
“Kenapa saya ngomong tersebarnya, karena kami belum menerima tembusan secara resmi, hanya dari medsos WhatsApp. Kemudian kami klarifikasi mengundang eksekutif,” kata Tursiyati saat dihubungi via telpon, Sabtu (4/12/2021).
Lebih lanjut, Tursiyati menjelaskan, dalam klarifikasi tersebut eksekutif ditanya sudah menerima surat rekomendasi tersebut apa belum dan jawaban dari eksekutif belum menerima.
Alasan kedua dari eksekutif, dalam sebaran surat rekomendasi yang tersebar di medsos itu tidak ada kepadanya, berarti rekomendasi itu dianggap hoax. “Itu jawaban dari eksekutif karena merasa belum menerima surat tersebut,” jelasnya.
Selanjutnya apabila surat rekomendasi itu ternyata ada, Komisi I mendesak apa yang akan dilakukan eksekutif. “Apabila ternyata surat rekomendasi itu ada maka eksekutif akan menindaklanjuti dan melaksanakan apa yang menjadi rekomendasi tersebut, itu janji eksekutif,” bebernya.
Tursiyati mengatakan yang menjadi kejanggalan dan kenapa Komisi I tertarik terhadap kasus tersebut, yakni apabila surat rekomendasi itu benar dan sudah turun, berarti eksekutif berbohong. “Kalau nanti benar terbit rekomendasi dari KASN, berati ini sudah pelanggaran publik dan pelecehan terhadap Komisi I DPRD Purworejo,” katanya.
Pihaknya berjanji akan segera menindaklanjuti surat rekomendasi tersebut ke KASN. Karena Komisi I sudah mendapat informasi bahwa surat rekomendasi tersebut sudah turun, namun eksekutif mengaku belum turun.
“Saya akan konfirmasi dengan data-data yang saya pegang. Komisi I akan konsultasi dan konfirmasi ke KASN dalam waktu dekat ini,” pungkasTursiyati dari sambungan telpon.
Seperti diketahui kasus ini semakin memanas dengan tersebarnya kabar terkait surat rekomendasi dari KASN di kalangan pejabat Pemkab Purworejo. Bahkan, sampai di kalangan masyarakat kecil sehubungan pemutasian pejabat yang sampai sekarang masih jadi polemik. Malah kabar kian santer setelah dirapatkan tertutup oleh Komisi I DPRD setempat pada bulan lalu. (Fauzi)
