KesehatanArtikel, Tips & Edukasi

Keringat Berlebih Bisa Jadi Tanda Hiperhidrosis

admin
57
×

Keringat Berlebih Bisa Jadi Tanda Hiperhidrosis

Sebarkan artikel ini
Keringat Berlebih
Keringat Berlebih Bisa Jadi Tanda Hiperhidrosis

Berkeringat merupakan respons alami tubuh untuk mendinginkan suhu badan yang naik karena berbagai kondisi, seperti cuaca yang panas, olahraga, atau stres. Namun, sebagian orang mengalami produksi keringat yang berlebihan, bahkan meskipun dalam kondisi yang normal. Kondisi ini dikenal sebagai hiperhidrosis dan berpotensi menimbulkan masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Hiperhidrosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan produksi keringat berlebih yang tidak terkontrol, bahkan dalam kondisi yang tidak panas atau saat tubuh sedang beristirahat (tidur). Produksi keringat berlebih ini dapat muncul di seluruh tubuh atau di bagian tubuh tertentu, seperti ketiak, telapak tangan, atau kaki.

Jenis-Jenis Hiperhidrosis

Berdasarkan faktor penyebab dan area di mana keringat berlebih keluar, kondisi hiperhidrosis biasanya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Hiperhidrosis Fokal Primer

Keringat berlebih yang keluar di beberapa area tertentu dari tubuh, seperti telapak tangan, telapak kaki, ketiak, atau area bertemunya lipatan kulit, seperti lipatan pada paha. Selain itu, keringat berlebih fokal primer juga bisa muncul hanya di area wajah atau kepala. Kondisi hiperhidrosis ini muncul tanpa adanya pemicu lain, seperti infeksi, demam, efek samping dari obat-obatan medis, masalah tiroid, dan lain-lain. Penyebab seseorang mengalami hiperhidrosis fokal primer sebenarnya belum diketahui secara pasti, tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Beberapa faktor risiko hiperhidrosis fokal primer termasuk di antaranya stres, kecemasan, panas, genetik, dan cedera tulang belakang.

  • Hiperhidrosis Sekunder

Keringat berlebih jenis ini dapat muncul di seluruh tubuh. Bahkan, hiperhidrosis sekunder juga bisa terjadi saat tidur di malam hari. Berbeda dengan fokal primer, penyebab hiperhidrosis sekunder sudah bisa diidentifikasi, termasuk di antaranya disfungsi saraf otonom, infeksi, kanker, menopause, serta penyakit lain, seperti diabetes dan hipertiroid.

Baca Juga:  Potensi Jamu sebagai Imunomodulator untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Bagaimana Cara Mengatasi Keringat Berlebih?

Keringat berlebih terjadi karena kelenjar keringat memproduksi keringat lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Kondisi ini dipicu oleh adanya gangguan terhadap mental atau fisik. Keringat berlebih bisa diobati dengan beberapa tindakan medis, tergantung pada situasi yang dialami oleh penderita. Dokter mungkin akan menyarankan beberapa metode pengobatan, dan dalam beberapa kasus, tindakan operasi akan dipilih untuk menghilangkan hiperhidrosis secara permanen. Operasi keringat berlebih juga menjadi pilihan dokter ketika pengobatan lain, seperti penggunaan antiperspirant dan obat-obatan medis tidak efektif untuk menangani hiperhidrosis. Di samping itu, Anda perlu memperhatikan beberapa tanda hiperhidrosis yang memerlukan tindakan medis untuk mengobatinya, di antaranya:

  • Kadar keringat yang keluar melebihi batas normal.
  • Tubuh banyak berkeringat pada malam hari tanpa pemicu apa pun.
  • Produksi keringat berlebihan yang sudah mengganggu aktivitas harian.
  • Keringat berlebih menyebabkan tekanan secara emosional dan kehidupan sosial.
  • Tubuh mengeluarkan banyak keringat disertai penurunan berat badan secara drastis.
  • Keringat berlebih menyebabkan rasa malu atau cemas.
  • Keringat berlebih menyebabkan masalah kulit, seperti ruam atau infeksi jamur.

Pengobatan Keringat Berlebih

Dalam berbagai kasus, hiperhidrosis biasanya akan ditangani dengan tindakan operasi. Namun, dokter juga memiliki beberapa opsi pengobatan lain yang dapat menangani masalah keringat ini. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan untuk menangani hiperhidrosis:

  1. Operasi Hiperhidrosis

Operasi keringat berlebih, atau dikenal juga sebagai prosedur simpatektomi , adalah solusi permanen untuk masalah hiperhidrosis ini. Simpatektomi dilakukan dengan cara memotong ujung saraf yang mengarah ke kelenjar keringat untuk menghentikan rangsangan yang mengakibatkan kelenjar keringat memproduksi keringat. Prosedur operasi ini dijalankan melalui sayatan kecil, masing-masing sekitar 3mm, di dua sisi, dan memakan waktu sekitar satu jam dengan penggunaan bius total. Pasien biasanya sudah bisa pulang pada hari yang sama setelah operasi selesai. Setelah istirahat beberapa hari, pasien sudah dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Ada dua jenis simpatektomi:

  • Simpatektomi endoskopik toraks (ETS): Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dada dan memasukkan kamera dan alat bedah kecil untuk memotong atau menjepit saraf simpatik yang merangsang produksi keringat.
  • Simpatektomi lumbal: Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan di area punggung bawah dan memotong atau menjepit saraf simpatik.
  1. Antiperspirants
Baca Juga:  Jangan Sepelekan! Kenali Demensia, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Ini adalah obat siap pakai dan biasanya bisa diperoleh melalui atau tanpa resep dokter yang berfungsi untuk meringankan gejala penderita sementara waktu.

  1. Terapi Neurotoksin

Terapi ini melibatkan suntikan neurotoksin atau botox ke dalam kelenjar keringat. Cara ini efektif sebagai pertolongan sementara sampai setidaknya 6 bulan. Terapi ini dilakukan dengan cara menyumbat saraf pada kelenjar keringat yang merangsang produksi keringat.

  1. Terapi Microwave

Pemakaian gelombang energi tinggi yang diarahkan langsung pada kelenjar keringat untuk menghancurkannya secara efektif. Terapi ini dapat mengurangi jumlah kelenjar keringat aktif pada area yang terdampak.

Kesimpulan

Hiperhidrosis atau keringat berlebih adalah kondisi medis yang dapat berdampak pada kehidupan Anda sehari-hari, terutama saat Anda hendak hidup bersosial dengan orang lain. Karena itu, perlu untuk segera menangani kondisi ini dan menyerahkannya pada dokter spesialis yang berkualitas. Di Singapura, dokter akan memberikan pelayanan terbaik bagi kondisi keringat berlebih yang Anda alami. Sebelum menjalani pengobatan apa pun, dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tingkat keparahan hiperhidrosis, kesehatan Anda secara keseluruhan, dan riwayat medis yang pernah diderita sebelumnya, untuk kemudian mendiskusikan perawatan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, Anda juga bisa mempelajari tentang hiperhidrosis melalui internet dan sumber lainnya. Namun, pastikan Anda mencarinya dari sumber yang kredibel, seperti rumah sakit, telemedicine berkualitas, atau layanan kesehatan terdekat.

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.