Kanker paru-paru adalah salah satu penyakit yang sudah cukup familiar di tengah masyarakat dan biasanya menyerang perokok aktif maupun pasif. Menurut lokasi pertumbuhannya, kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker secara tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah zat yang bersifat karsinogenik atau bisa memicu kanker. Di Indonesia, kanker paru-paru menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian akibat kanker. Melihat urgensi dari penyakit ini, penting memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan atau dokter spesialis paru-paru saat merasakan gejala kanker paru-paru. Semakin cepat kanker paru-paru dideteksi dan ditangani, semakin besar pula peluangnya untuk sembuh. Anda bisa mempelajari lebih lanjut terkait penyebab tumbuhnya sel kanker di dalam paru-paru dan prosedur lengkap untuk pemeriksaan penyakit ini di Singapura oleh dokter spesialis paru-paru berpengalaman, melalui tautan berikut: https://icts.id/spesialis-kanker-paru-paru-singapura .
Penyebab Kanker Paru-Paru
Penyebab utama kanker paru-paru adalah merokok. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, termasuk zat karsinogen yang dapat merusak DNA dari sel-sel sehat di paru-paru dan memicu pertumbuhan massa abnormal yang disebut tumor. Sel tumor yang ganas berpotensi menjadi sel kanker. Selain merokok, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru adalah:
- Paparan asap rokok pasif: Menghirup asap rokok orang lain secara teratur, terutama dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
- Polusi udara: Paparan polusi udara luar ruangan dan dalam ruangan, seperti asap kendaraan, asap industri, dan asap dari pembakaran bahan bakar fosil, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
- Radon: Radon adalah gas radioaktif alami yang dapat ditemukan di tanah dan bebatuan. Paparan radon merupakan salah satu penyebab utama kanker paru-paru pada orang yang tidak merokok.
- Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker paru-paru dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini.
- Infeksi paru-paru kronis: Infeksi paru-paru kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan tuberkulosis dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
- Paparan bahan kimia berbahaya: Paparan bahan kimia berbahaya di tempat kerja, seperti asbes, silika, dan kromium, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Gejala Kanker Paru-Paru
Pada tahap awal, gejala kanker paru-paru seringkali tidak menimbulkan tanda-tanda yang signifikan. Namun, seiring perkembangan penyakit, beberapa gejala yang mungkin muncul, di antaranya:
- Batuk yang berkepanjangan.
- Batuk berdarah.
- Sesak napas.
- Nyeri dada menusuk, terutama di bagian dada yang terdampak.
- Penurunan berat badan tanpa disengaja dan terjadi dalam waktu singkat
- Kelelahan yang tidak kunjung hilang, bahkan setelah istirahat yang cukup.
- Suara berubah menjadi serak.
- Sulit menelan, terutama makanan dengan tekstur yang padat.
Cara untuk Mencegah Kanker Paru-Paru
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kanker paru-paru:
- Jangan Merokok
Jangan pernah mencoba merokok jika Anda belum pernah sebelumnya. Jika Anda adalah perokok aktif, berhentilah sekarang. Berhenti merokok dapat mengurangi risiko kanker paru-paru, bahkan jika Anda sudah memiliki kebiasaan merokok selama bertahun-tahun. Bicarakan dengan dokter tentang strategi dan cara yang dapat membantu Anda berhenti merokok, seperti penggunaan produk pengganti nikotin, obat-obatan, dan tindakan lainnya. Selain itu, hindarilah paparan asap rokok dari orang lain (secondhand smoke) di tempat kerja, area publik, dan di lingkungan sekitar rumah karena tetap berisiko menimbulkan kanker paru-paru.
- Hindari Paparan Gas Radon
Periksalah paparan kadar gas radon di rumah Anda, karena gas radon bersifat karsinogenik dan dapat memicu kanker. Periksa kadar gas radon di rumah Anda dengan alat tes radon yang biasa dijual di toko peralatan atau dapat dibeli secara online. Untuk informasi lebih lanjut tentang pengujian gas radon, Anda juga bisa menghubungi layanan kesehatan setempat.
- Lindungi Diri dari Paparan Zat Beracun
Zat beracun bisa memicu kerusakan pada paru-paru, seperti serat asbes yang bisa menyebabkan penyakit asbestosis. Gunakanlah masker pelindung jika Anda berada di area yang berpotensi terpapar zat berbahaya.
- Memulai Pola Makan yang Sehat
Perbanyak konsumsi makanan yang kaya nutrisi dan vitamin, seperti buah dan sayur. Sumber makanan vitamin dan nutrisi adalah yang terbaik. Hindari mengonsumsi vitamin dalam dosis besar apalagi dalam bentuk pil. Beberapa perokok ingin mengurangi risiko kanker paru-paru dengan mengonsumsi suplemen beta karoten. Namun, studi menunjukkan bahwa suplemen tersebut justru meningkatkan risiko kanker.
- Rutin Berolahraga
Jika Anda belum memiliki kebiasaan olahraga secara teratur, mulailah secara perlahan. Cobalah untuk berolahraga ringan beberapa hari dalam seminggu, lalu naikkan intensitasnya secara perlahan seiring bertambahnya kapasitas fisik Anda.
Diagnosis Kanker Paru-Paru
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala kanker paru-paru, penting untuk segera menemui dokter. Semakin cepat kanker paru-paru diketahui dan diobati, semakin besar peluang kesembuhannya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan berbagai tes diagnostik untuk mendiagnosis kanker paru-paru, seperti:
- Rontgen dada
- CT scan
- MRI
- PET CT Scan
- Biopsi
Langkah pengobatan kanker paru-paru tergantung pada stadium penyakit, jenis kanker, lokasi ditemukannya sel kanker, dan kondisi kesehatan pasien. Dokter biasanya akan berdiskusi dengan Anda untuk menentukan pilihan pengobatan yang tersedia, seperti tindakan operasi, kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi target. Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, kanker paru-paru dapat diobati dan peluang hidup pasien dapat ditingkatkan.
Kesimpulan
Mari jaga kesehatan paru-paru Anda dengan langkah-langkah pencegahan serta pemeriksaan kesehatan secara rutin. Ingatlah, deteksi dini adalah kunci utama dalam memerangi kanker paru-paru. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis paru-paru untuk mendapatkan informasi dan saran yang tepat tentang perawatan kondisi paru-paru.