SLEMAN – Meski aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY mengalami kenaikan beberapa hari terakhir, namun diprediksi
situasinya dalam kondisi aman.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan itu saat meninjau Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (24/7/2024).
Kedatangan Suharyanto dan rombongan disambut Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Hadi Wijaya. Peninjauan ini dilakukan guna mendapatkan informasi terkini seputar monitoring aktivitas Gunung Merapi.
Pada peninjauan tersebut, Kepala BNPB mendapat penjelasan dari Kepala Badan Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, terkait sistem monitoring, pengembangan teknologi, update hasil pemantauan aktivitas Gunung Merapi dan bagaimana kemudian informasi _Early Warning System_ diteruskan kepada stakeholder dan diterima masyarakat.
“Kita patut bersyukur, setelah dijelaskan oleh Kepala BPPTKG dan Kepala PVMBG, peningkatan eskalasi aktivitas Gunung Merapi yang terjadi kemarin masih dalam batas-batas yang relatif aman,” ujar Suharyanto.
Meski begitu Kepala BNPB mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Ini mengingat sejak dua hari lalu, Gunung Merapi mengalami erupsi yang cukup intens. “Masyarakat di sekitar Merapi harus tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terus menerus,” imbau Suharyanto.
Pos Pengamatan Gunungapi Kaliurang menjadi satu dari beberapa pos pantau Gunungapi Merapi yang dibangun pada tahun 1920. Lokasinya berada di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Berjarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Dari pos ini dapat dipantau beberapa aktivitas Gunung Merapi, mulai dari penghitungan kegempaan vulkanis, deformasi magma, pergeseran lava kubah dan lainnya.
Suharyanto juga berkesempatan dialog dengan warga dan membantu logistik yang nantinya dibagikan kepada warga sekitar pos pemantauan. (bams)
