Berita

Kebiasaan Lama di Sungai Kalanganyar, DLHK Sidoarjo Lakukan Aksi Nyata

Redaksi
40
×

Kebiasaan Lama di Sungai Kalanganyar, DLHK Sidoarjo Lakukan Aksi Nyata

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo langsung bertindak menanggapi laporan tentang warung ikan bakar yang diduga membuang sampah sembarangan ke Sungai Kalanganyar.

Aksi ini bertujuan menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi pencemaran sungai yang kian mengkhawatirkan.

Senin (6/1/2025), Penyuluh Lingkungan DLHK, Marijati, mendatangi Kepala Desa Kalanganyar dan Tambak Cemandi untuk memberikan edukasi soal pengelolaan sampah. DLHK juga menyatakan komitmennya mendukung upaya desa dalam menangani sampah yang belum terkelola dengan baik.

“Jika Kalanganyar memerlukan bantuan, kami siap memfasilitasi warga untuk membuang sampah di TPST Kalanganyar. Sementara itu, di Tambak Cemandi, kami mendorong operasional TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang dibangun dengan dana APBDes, agar pengelolaan sampah bisa lebih maksimal,” kata Marijati.

Kepala Desa Tambak Cemandi, Khoirudin, menjelaskan bahwa persoalan sampah sudah lama menjadi tantangan. Sejak 2010, berbagai langkah telah diambil, seperti menyediakan bak sampah di depan rumah warga. Namun, kebiasaan lama dan pengaruh lingkungan, seperti air pasang yang membawa sampah, masih menjadi hambatan.

“Kami prihatin dengan kejadian viral di YouTube tentang pembuangan sampah ke sungai. Meski belum jelas siapa pelakunya, kami terus berupaya menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Khoirudin.

DLHK dan pemerintah desa menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mengatasi masalah ini. Selain mempercepat operasional TPST, edukasi kepada masyarakat terus digalakkan.

“Menjaga kebersihan bukan hanya soal menindak pelanggaran, tetapi juga menciptakan solusi bersama agar kebiasaan membuang sampah sembarangan bisa diakhiri,” tambah Khoirudin.

Kepala Desa Kalanganyar, Irham Taufiq, turut mengungkapkan kekhawatiran terkait limbah usaha di Gisik Cemandi yang mengalir ke tambak-tambak warga. Dampak limbah ini menyebabkan kerugian bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari hasil tambak.

Baca Juga:
Aksi Bersih Forkopimka Krembung, Antisipasi Cuaca Ekstrem, Cegah Banjir

“Gisik Cemandi sudah memiliki TPST, dan usahanya juga milik warga setempat. Saya berharap Pemdes Tambak Cemandi lebih peduli mengawasi pengusaha di sana karena yang paling dirugikan adalah warga Kalanganyar,” tegas Irham.

Menurut Irham, kontribusi berupa retribusi dari kawasan tersebut belum diimbangi dengan pengawasan yang memadai. Ia meminta perhatian lebih untuk mencegah dampak lingkungan yang merugikan.

Persoalan ini menyoroti perlunya kerja sama lintas desa untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Pengawasan lebih ketat dan edukasi kepada pengusaha menjadi langkah awal menciptakan solusi berkelanjutan.

Upaya cepat DLHK Sidoarjo diharapkan menjadi langkah awal menuju perubahan besar dalam pengelolaan sampah di kawasan ini, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.