SIDOARJO — Jembatan Kedungpeluk di Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo ambrol pada Selasa (16/7) sekitar pukul 11.00 WIB. Menanggapi hal tersebut, Plt Bupati Sidoarjo Subandi langsung bergerak cepat mencari solusi.
Subandi memerintahkan pemasangan Jembatan Bailey sebagai jalan alternatif agar akses warga dan roda ekonomi tidak terhambat. Jembatan Bailey ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan.
“Jembatan ini akses satu-satunya, jadi harus segera dibangun Jembatan Bailey. Sekitar 1 bulan ini selesai. Warga membutuhkan akses,” ujar Subandi di lokasi kejadian.
Jembatan Bailey merupakan jembatan rangka baja portabel yang mudah dibangun dan dipindahkan. Jembatan ini akan memiliki lebar 3 meter dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan akses warga.
Pembangunan Jembatan Bailey dipercayakan kepada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) Sidoarjo.
Menurut Subandi, ambrolnya Jembatan Kedungpeluk disebabkan oleh struktur bangunan yang sudah tua, dibangun sekitar tahun 1975-an.
Sebelumnya, jembatan ini sudah mengalami retakan dan pada siang hari retakan tersebut semakin melebar hingga akhirnya ambrol. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Jembatan Kedungpeluk merupakan satu-satunya akses warga menuju Jalan Lingkar Timur dan berbagai fasilitas umum lainnya. Ambrolnya jembatan ini tentu berdampak besar bagi aktivitas warga.
Pembangunan Jembatan Bailey diharapkan dapat mengatasi masalah aksesibilitas warga dan memulihkan roda ekonomi di sekitar lokasi.
