Portal DIY

Inovasi Pengeringan Cabai Gunakan Solar Dryer Dome Sangat Efektif

Portal Indonesia
68
×

Inovasi Pengeringan Cabai Gunakan Solar Dryer Dome Sangat Efektif

Sebarkan artikel ini
Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono (berkacamata) saat meninjau cabai yang dikeringkan dengan sistem inovasi solar dryer dome (Brd/Portal Indonesia)

SLEMAN – Solar dryer dome merupakan sarana pengeringan hasil holtikultura menggunakan tenaga matahari dalam bangunan berbentuk dome/kubah. Sistem pengeringannya menggunakan bahan polycarbonate yang mampu bertahan 10 hingga 30 tahun. Lantai dome terbuat dari beton / semen sehingga suhu panasnya merata dan tidak bocor.

“Alat sederhana ini sangat membantu petani /pelaku usaha tani, karena proses pengeringan jadi lebih mudah,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Ir Suparmono M.M, usai meninjau bantuan bangunan pengering tenaga matahari di kantor Koperasi PPHPM Purwobinangun, Kapannewon Pakem, Sleman, Kamis (10/10/2024).

Menurut Parmono, Pengeringan merupakan salah satu teknologi sederhana untuk mendapatkan produk hortikultura dengan daya tahan terjaga lebih lama dengan kualitas yang baik.

Pada umumnya petani maupun pelaku usaha pengolahan hasil hortikultura di Indonesia melakukan pengeringan mengandalkan sinar matahari. Tetapi kelemahannya, adalah tingkat kerusakan produk cukup besar yang disebabkan oleh hujan, serangga, burung dan jamur.

Tujuan pengeringan dengan solar dryer dome adalah agar pelaku olahan hortikultura tidak lagi menghadapi tantangan kontaminasi dari debu, air hujan dan cahaya ultraviolet pada hasil olahannya.

Suparmono yang juga menjabat sebagai Asek I Pemkab Sleman ini, mengingatkan petani dalam menghasilkan produk yang kering perlu menjaga kualitas dan higienitas produk. Selain tujuan utamanya sebagai upaya tunda jual serta meningkatkan nilai tambah produk cabai.

“Bangunan pengering tenaga matahari ini harus dimanfaatkan agar para petani/pelaku usaha hortikultura dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat dijual sampai ke luar daerah,” ujar Suparmono.

Suparmono menerangkan bahwa polycarbonate pada solar dryer dome ini sangat berperan penting untuk menjaga mutu hasil hortikultura yang dikeringkan. Keunggulan solar dryer dome ini umur produk lebih lama, aroma produk tetap kuat, rasa produk tidak hilang dan yang paling penting mutu berkualitas.

Baca Juga:  Daop 6 Yogyakarta Gelar Family Gathering

“Pas pintunya dibuka, aroma cabai yang pedas menusuk hidung, mantab!” ucap Suparmono sambil tersenyum.
Dalam kunjungan ini Tim Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman diterima oleh Pengurus Koperasi PPHPM yang menceritakan keuntungan menggunakan dome dibanding pengeringan tradisional.

Menurut salah seorang pengurus Koperasi PPHPM Pakem, Nanang, pengeringan dengan solar dryer dome sangat membantu dalam mengeringkan cabai. Sebab, hasilnya cabai bisa kering sampai bagian dalam, lebih hygiene, terhindar dari serangga dan warna cabai masih tetap merah.

Nanang menambahkan, pengeringan menggunakan solar dryer dome hanya butuh waktu kurang dari 7 hari dan dengan tingkat kekeringan 90-100%. Hasilnya bisa dimanfaatkan semua, tidak ada yang busuk maupun terbuang.

“Sayangnya kapasitasnya masih sangat terbatas. Satu unit ini memiliki 24 tray dengan kapasitas 10 kg cabai basah, sehingga satu kali pengeringan hanya dapat menampung 240 kg cabai segar” terang Nanang.

PPHPM selama ini telah berhasil memfasilitasi pemasaran cabai segar petani cabai se Kabupaten Sleman. Anggota Koperasi PPHPM sekitar 6500 petani, tersebar di 14 titik kumpul se Kabupaten Sleman. Jumlah cabai yang dikumpulkan setiap malam mencapai 6-9 ton yang dipasarkan keluar daerah.

“Saat ini produk yang paling melimpah adalah jenis Cabai Merah Keriting (CMK), yang setiap malam bisa mencapai 4-5 ton. Kapasitas pengeringan dgn solar dryer dome masih jauh dibawah itu, jadi kita masih pasarkan produk segar” jelas Nanang.

PPHPM saat ini sedang berusaha mencari proyeksi pasar cabai kering. Selain untuk mengatasi harga cabai yang rendah di waktu tertentu juga sebagai bentuk ekspansi bisnis.

“Harga cabai kering lebih stabil dibandingkan cabai segar yang fluktuatif, sehingga petani bisa mendapatkan keuntungan lebih besar” Suparmono mengungkapkan dukungannya. (Brd)

Baca Juga:  Peringati Tahun Baru Hijriyah,.Bupati Sleman Ajak Ormas Islam Wujudkan Persatuan

 

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.