Berita

Gempur Narkoba! Polresta Mamuju Ringkus Dua Pengedar di Dua TKP, Sabu dan Ribuan Obat Keras Disita

Redaksi
×

Gempur Narkoba! Polresta Mamuju Ringkus Dua Pengedar di Dua TKP, Sabu dan Ribuan Obat Keras Disita

Sebarkan artikel ini

MAMUJU – Komitmen tegas Polresta Mamuju dalam memerangi narkoba kembali dibuktikan. Dua orang pengedar berhasil diringkus dalam operasi berbeda di wilayah hukum Polresta Mamuju, Sulawesi Barat. Barang bukti yang disita pun tak main-main: sabu seberat 250 gram dan sekitar 3.000 butir obat keras berbahaya (boje).

Dalam konferensi pers pada Rabu (11/6/2025), Kasat Narkoba Polresta Mamuju, AKP Jean Alvin Sinulingga, mengungkap bahwa kedua kasus ini berhasil diungkap berkat informasi akurat dari masyarakat.

Penangkapan pertama dilakukan terhadap AM (35) di area Terminal Simbuang. Dari tangannya, polisi menyita lima paket besar sabu siap edar, yang menurut pengakuan pelaku didatangkan dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

“Barang haram ini rencananya akan diedarkan di Mamuju. Kami lakukan pengintaian sebelum akhirnya meringkus pelaku di lokasi,” ujar AKP Jean Alvin.

Sementara itu, penangkapan kedua menargetkan ML (30), yang diamankan di salah satu kantor jasa ekspedisi. Petugas menemukan ribuan butir obat keras tanpa izin edar, yang dikirim dari Tangerang, Banten.

“Jumlahnya sekitar 3.000 butir. Modusnya dikemas layaknya barang kiriman biasa agar tidak terdeteksi. Tapi kami sudah antisipasi lebih dulu,” jelas Jean Alvin.

AKP Jean Alvin menegaskan bahwa ini adalah bagian dari operasi berkelanjutan Satresnarkoba demi memutus mata rantai peredaran narkotika di Sulawesi Barat. Kedua pelaku kini mendekam di sel tahanan Polresta Mamuju dan akan dijerat dengan UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika serta UU Kesehatan terkait distribusi obat keras tanpa izin resmi.

“Tidak ada ruang bagi pengedar narkoba di wilayah kami. Kami akan terus bergerak cepat demi menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba,” tegasnya.

Polisi juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan masing-masing.

“Informasi dari warga jadi senjata utama kami dalam pengungkapan kasus. Ini bukti bahwa sinergi dengan masyarakat sangat efektif,” tutup AKP Jean Alvin.

Baca Juga:
Kisah Arjung, Mahasiswa Mamuju yang Tersandung Kasus di Negeri Piramida