Portal Jateng

Gantikan Hanung, Iwannudin Dilantik sebagai Pj Bupati Banyumas

Portal Indonesia
74
×

Gantikan Hanung, Iwannudin Dilantik sebagai Pj Bupati Banyumas

Sebarkan artikel ini
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana (kiri) melantik Iwannudin Iskandar sebagai Pj Bupati Banyumas menggantikan Hanung Cahyo Saputro (Ist)

SEMARANG – Iwannudin Iskandar, SH, M.Hum Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, resmi menggantikan Hanung Cahyo Saputro, S.STP, M.Si sebagai Penjabat (Pj) Bupati Banyumas. Iwannudin Iskandar dilantik sebagai Pj Bupati Banyumas oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana Kamis (19/9/2024) di Wisma Perdamaian Jl. Imam Bonjol No.209, Pendrikan Kidul, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang.

Selain Kepala Biro Hukum sejak tahun 2020, sejak 23 Desember 2023 Iwannudin suami dari Dewi Wikaningsih, SH, MKn ini juga menjadi Pj Bupati Brebes. Sementara Hanung Cahyo Sapuro setelah selesai 1 tahun menjabat Pj Bupati Banyumas sejak 24 September 2023, kembali menduduki jabatan semula sebagai Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyampaikan apresiasi kepada Pj Bupati Banyumas yang telah berhasil mengatasi beberapa permasalahan seperti penanganan kemiskiman, penurunan stunting dan juga pengendalian inflasi.

Menurutnya masih ada masalah terkait pengangguran yang prosentasenya masih diatas propinsi, sehingga ia titip kepada Pj Bupati yang baru untuk mendapatkan perhatian khusus.

Menyinggung terkait kesiapan pemerintah daerah saat pemilihan umum kepala daerah atau Pilkada di Banyumas dan Brebes Pj Gubernur mengatakan bahwa dua daerah ini hanya diikuti calon tunggal atau melawan kotak kosong.

“Meskipun calon tunggal, saya berharap semua masyarakat juga menyatu sehingga tidak terjadi konflik. Saya juga berharap, Kapolres, Dandim, dan pemerintah daerah tetap dalam kewaspadaan tinggi (menghindari terjadi konflik) meskipun calon tunggal,” katanya.

Nana menambahkan potensi konflik bisa terjadi meskipun Pilkada diikuti calon tunggal, karena pasti ada masyarakat yang tidak semuanya sepakat adanya calon tunggal atau melawan kotak kosong. Hal tersebut terbukti pada Pemilihan Wali Kota Makassar pada Pilkada beberapa tahun silam.

Baca Juga:  Pria 35 Tahun Ditemukan Meninggal di Teras Kamar Sewa

“Calon tunggal itu belum tentu menang, contohnya sudah ada di Makassar. Saat itu calonnya kalah,” tambahnya.

Oleh karena itu, meskipun calon tunggal, masyarakat masih terbagi dan potensi konflik bisa saja terjadi. Ia meminta antisipasi pelaksanaan Pilkada 2024 bisa seperti Pilpres dan Pileg 2024 yang berjalan baik.

“Saya minta betul-betul diupayakan, minimal seperti Pemilu (Pilpres dan Pileg) kemarin. Saya juga meminta agar pj bupati bisa merangkul semua partai untuk mengkampanyekan Pilkada damai. Dan saya juga mengajak masyarakat untuk mensukseskan Pilkada,” pungkasnya. (PJ)

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.