Portal Jatim

Dukungan Seniman Reog Ponorogo Kian Menguat Untuk Kang Giri-Lisdyarita di Pilkada 2024

Andre Prisna P
1298
×

Dukungan Seniman Reog Ponorogo Kian Menguat Untuk Kang Giri-Lisdyarita di Pilkada 2024

Sebarkan artikel ini
Para seniman reog menyatakan dukungan untuk kepemimpinan 'RILIS' dua periode

PONOROGO – Arus dukungan mengalir deras bagi pasangan calon (paslon) Sugiri Sancoko-Lisdyarita (‘RILIS’) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo yang akan berlangsung 27 November 2024 mendatang.

Setelah sebelumnya dukungan ‘RILIS’ datang dari seniman reog Komunitas Kawulo Ponorogo Wetan (KKPW) di wilayah Sooko, Ngebel, Pudak hingga Pulung.

Masih hal yang sama, deklarasi dukungan seniman reog di wilayah Ponorogo kian menguat bagi paslon Kang Giri-Lisdyarita untuk melanjutkan kepemimpinan dua periode.

Bertempat di Posko Kemenangan Perjuangan, jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Kota, Kabupaten Ponorogo, Minggu (13/10/2024). Ribuan seniman reog menyatakan dukungan bagi pasangan ‘RILIS’ di Pilkada 2024 Ponorogo.

“Seniman reog di seluruh kecamatan di wilayah Ponorogo bersepakat mendukung ‘RILIS’ untuk Bupati dan Wabup Ponorogo periode 2024-2029,” ujar sesepuh warok Ponorogo, Mbah Pur.

Dirinya menambahkan, para seniman reog dari berbagai penjuru dan komunitas baik itu Kuto Kidul, Harimau Tenggara, KKPW, Balarama, Regol Wengker hingga Kulon Kali, kompak menyatakan pasangan ‘RILIS’ untuk dua periode memimpin Ponorogo.

“Seperti kita tahu, ‘RILIS’ adalah satu-satunya pemimpin Ponorogo yang mampu membawa reog agar diakui oleh badan dunia UNESCO sebagai warisan budaya tak benda,” bebernya.

Sementara itu, Cabup Ponorogo, Kang Giri (sapaan akrabnya) mengungkapkan, hari ini hampir mayoritas seniman reog berkumpul di Posko Kemenangan Perjuangan Rakyat.

“Tentu ini menjadi spirit bagi saya dan Bunda Rita, untuk bersama-sama terus berjuang menghidupkan kesenian,” urainya.

Reog merupakan warisan dari nenek moyang masyarakat Ponorogo, maka roh (reog) harus tetap kita jaga dan lestarikan.

“Melalui reog, Sudah kita wujudkan Ponorogo masuk nominasi Kota Kreatif UCCN hingga kesenian asli daerah ini dapat diakui oleh badan dunia UNESCO sebagai warisan budaya tak benda,” ungkapnya.

Baca Juga:  Polres Pasuruan Ungkap Aksi Bejat Kakek, Diduga Mencabuli 7 Anak di Bawah Umur

Selain itu, pihaknya membuat monumen reog dan museum peradaban di Sampung juga bukan ‘kok’ tidak ada maksud dan tujuan.

“Monemuen reog dibangun setinggi 126 meter, maka ibaratnya kesenian asli kita ini (dilihat) akan berkibar diatas sana, bendera Ponorogo akan moncer di seluruh dunia. Serta hal itu menjadi karakter dan harga diri bangsa. Kita berkomitmen menjunjung tinggi derajat budaya Ponorogo,” pungkasnya. (*)

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.