Peristiwa Daerah

Disoal dan Plintat Plintut, Proyek dari Dinas Perkim Kota Pasuruan di Kebonsari

57
×

Disoal dan Plintat Plintut, Proyek dari Dinas Perkim Kota Pasuruan di Kebonsari

Sebarkan artikel ini
Disoal dan Plintat Plintut, Proyek dari Dinas Perkim Kota Pasuruan di Kebonsari
Proyek drainase di kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, Jawa Timur. 

KOTA PASURUAN – Di RW 4, 9 dan 12 Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, saat ini sedang ada pekerjaan proyek peningkatan jalan paving dan drainase, Senin (23/10/2023).

Ironisnya, dalam pelaksanaan proyek di kelurahan ini tidak terpasang papan proyek saat portal-indonesia.com beberapa hari lalu turun memantau di lokasi proyek.

Tidak heran jika banyak masyarakat setempat, saat itu menilai proyek tidak jelas alias siluman

Pelaksana proyek yang tidak terlihat di lokasi, saat dihubungi melalui teleponnya, dia mengatakan papan proyek belum datang. “Papan nama masih dipesankan,” kata Irfan.

Sementara menurut keterangan seorang tukang, bahwa pengawas hanya melihat sebentar dan mengambil foto pekerjaan. “Tadi datang sebentar. Setelah ambil foto, lalu pergi,” kata seorang tukang saat dikonfirmasi portal-indonesia.com di lokasi proyek.

Adanya jawaban dari pelaksana dan tukang seperti itu menunjukan semakin kuat dugaan lemahnya pengawasan dari dinas terkait.

Penilaian ini bukan tanpa alasan. Sebab, papan proyek tidak terpasang semenjak proyek tersebut dilaksanakan.

Namun setelah tentang papan proyek jadi sorotan sejumlah kalangan, kemudian papan proyek terlihat telah terpasang di lokasi proyek.

Disoal dan Plintat Plintut, Proyek dari Dinas Perkim Kota Pasuruan di Kebonsari

Pada papan proyek terlihat bahwa proyek peningkatan jalan paving dan drainase di Kelurahan Kebonsari merupakan proyek dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Pasuruan.

Di papan proyek itu tercantum sumber anggarannya menggunakan APBD 2023 dengan nilai kontrak Rp 577.855.606,12, dan dikerjakan oleh CV. Berkah Mandiri.

Selain tentang papan proyek yang sebelumnya jadi sorotan, sejumlah kejanggalan juga terlihat dalam pelaksanaan proyek yang meliputi pavingisasi, pemasangan uditch dan pelebaran jembatan tersebut.

Dalam proses pencampuran sejumlah bahan berupa pasir, semen, dan air untuk pembuatan penahan jembatan, terlihat takaran semen yang dicampur dengan pasir dan air sangat sedikit. Sementara saat pemasangan batu, kondisi galian masih ada airnya.

Selain itu, saat melakukan pemasangan Uditch tanpa dibersihkan dulu lantainya. Sementara pada uditch yang terpasang,  terlihat tidak rapi dan dibeberapa titik ada yang pecah dan retak, tetap dibiarkan terpasang.

Sayangnya Kadis Perkim Dyah Emitasari belum bisa ditemui karena saat itu sedang ada rapat.

Ketika dihubungi via selulernya, Kadis Perkim menyarankan agar konfirmasi ke Kabid yang menangani proyek tersebut.

“Maaf pak saya masih rapat bisa langsung menghubungi p.uuk waluyo saja ya,” tulis Kadis Perkim, Dyah Emitasari kepada portal-indonesia.com,

Menindaklanjuti saran Kadis Perkim, portal-indonesia.com menemui Uuk Waluyo selaku Kabid yang membidangi proyek tersebut.

Kepada portalindonesia.com, Uuk Waluyo berjanji akan turun ke lokasi untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev), “Kita akan turun ke lokasi dan kalaupun benar ini akan menjadi evaluasi,” katanya.

Akan tetapi dari pantauan portal-indonesia.com hingga berita ini dimuat,  monev terhadap proyek di kelurahan tersebut belum terlaksana. Hal ini jadi tanda tanya besar. (Ghana)