Berita

Dedi Mulyadi Tanggapi Kritik Soal Anak di Barak Militer: “Silakan Jika Mau Ambil Alih, Kami Terbuka”

Redaksi
81
×

Dedi Mulyadi Tanggapi Kritik Soal Anak di Barak Militer: “Silakan Jika Mau Ambil Alih, Kami Terbuka”

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

JAWA BARAT — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang memberi perhatian terhadap kebijakan Pemprov Jawa Barat dalam menangani anak-anak dan remaja dengan perilaku khusus atau istimewa.

Dedi mengungkapkan terima kasih bukan hanya untuk dukungan, tetapi juga terhadap kritik, saran, bahkan tuduhan pelanggaran HAM yang ditujukan kepadanya sebagai gubernur.

Saya yakin seluruh kritik, saran dan pelaporan itu didasarkan pada concern dan keberpihakan pada anak-anak dan remaja di Jawa Barat, ujar Dedi dalam sebuah video yang diunggah di media sosial . Sabtu (10/5/2025).

Pernyataan ini muncul di tengah sorotan publik setelah orangtua siswa melaporkannya ke Komnas HAM atas kebijakan mengirim remaja ke barak militer sebagai bentuk pembinaan.

Meski menuai kontroversi, Dedi menyatakan bahwa semua masukan tersebut merupakan bagian dari risiko seorang pemimpin yang memiliki perhatian besar terhadap masa depan generasi muda.

Lebih lanjut, Dedi mengajak seluruh pihak yang memiliki keberpihakan terhadap nasib anak-anak dengan perilaku khusus di Jawa Barat untuk ikut terlibat dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

Kami dengan tangan terbuka mengajak untuk bersama menyelesaikan, tegasnya.

Ia membuka ruang bagi pihak-pihak yang peduli, termasuk lembaga pendidikan dan yayasan, untuk langsung menghubungi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, terutama jika mereka ingin membantu anak-anak yang sudah didaftarkan oleh orangtuanya untuk mengikuti program ini.

Agar tugas pemprov dan gubernur, wali kota, bupati menjadi ringan, saya sangat berharap bapak dan ibu untuk menerima anak-anak ini, (silakan) dididik, diarahkan dengan pola yang dimiliki bapak ibu semua yang jauh lebih baik dibanding dengan pola yang kami miliki, jelas Dedi.

Gubernur Jawa Barat itu menegaskan keyakinannya bahwa kolaborasi semua pihak yang benar-benar peduli pada masa depan anak-anak tersebut akan sangat meringankan beban pemerintah.

Baca Juga:
Pertamax Oplosan Jadi Sorotan, Warga Mamuju Kecewa dan Pertimbangkan Gugatan

Saya bisa terkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lain, ujarnya.

Dedi juga menyatakan kesiapannya menerima bantuan dari siapa pun, baik berupa rumah, yayasan, lembaga pendidikan, maupun kantor pengacara, jika tempat-tempat tersebut dapat digunakan sebagai lokasi pendidikan bagi anak-anak dengan perilaku istimewa.

Yang tinggal di Depok selesaikan di Depok, yang tinggal di Bekasi selesaikan yang di Bekasi, yang tinggal di Kota Bandung selesaikan yang di Kota Bandung. Tugas akan selesai manakala ditanggung secara bersama, tegas Dedi.