BALI- Sejak Desa Punggul, Kecamatan Abian Semal, Kabupaten Badung, Bali dicanangkan sebagai desa digitalisasi tahun 2017 lalu, berbagai layanan masyarakat di desa tersebut menjadi sangat cepat. Setiap layanan masyarakat hanya berkisar 5 menit dan pemohon tidak harus datan ke kantor desa.
Hal tersebut dikatan oleh Perbekel atau kepala desa Punggul Kabupaten Badung Bali, Kadek Sukarma ketika menerima rombongan studi bsnding perangkat Kalurahan Sendangagung Kabupaten Sleman tentang implementasi desa Punggul sebagai desa digitalisasi di Balai Desa Punggul Jumat (29/9/2023).
Rombongan studi banding dari Kalurahan Punggul tersebut sebanyak 30 an orang terdiri dari para pamong kalurahan, dukuh dan anggota Badan permuswaratan Kalurahan, dan dipimpin oleh lurah Sendangagung, Raden Heru Prasetya Wibawa.
Menurut Kadek Sukarma, pelaksanaan program desa Punggul sebagai desa digitalisasi, diawali dengan kesepakatan penandatangan pakta integritas oleh seluruh perangkat desa Punggul. Isi pakta integritas tersebut menyebutkan bahwa seluruh perangkat desa Punggul siap menjadikan desa digitalisasi yang diawali pelatihan komputer oleh seluruh perangkat desa Punggul selama satu tahun.
Dalam pakta integritas tersebut juga disebutkan bahwa jika selama satu tahun latihan, tidak bisa mengoperasionalkan komputer, maka perangkat desa bersangkutan harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perangkat desa Punggul.
“Karena serius, ternyata belum genap satu tahun latihan ternyata semua perangkat desa Punggul, semuanya sudah bisa mengoperasionalkan komputer. Sehingga untuk mengimplementasikan desa Punggul menjadi desa digitalisasi tidak menemui kendala yang berarti,” kata Kadek Sukarma.
Untuk mengoptimalkan warga agar paham teknologi informasi, tahapan berikutnya pemerintah desa Punggul menganggarkan dana untuk memberi pelatihan komputer bagi warganya sebanyak 10 orang pertahun.
Materi pelatihan, meliputi pemahaman komputer, cara mengoperasionalkan hingga pemahaman teknisi komputer.
Peserta pelatihan setelah dinyatakan lulus selain dicarikan pekerjaan juga diminta.melatih komputer kepada tetangga dekat maupun temanya.
Melalui cara ini, dari 3.262 penduduk Desa Punggul, kini tinggal para lansia saja yang tergolong gagap teknologi (Gaptek).
Selain itu, seluruh wilayah di desa punggul, sudah tidak ada wilayah yang hampa sinyal, sehingga untuk pelaksanaan program desa digitalisasi tidak menemukan hambatan yang berarti.
Dalam pelaksanaan program desa digitalilasi tersebut ada 15 jenis layanan yang dilakukan secara digital.
Diantaranya, absensi masuk dan kepulangan karyawan, kehadiran tamu, layanan surat menyurat dan perizinan, cetak kartu tanda penduduk (KTP) serta data gali aspirasi masyarakat.
“Karena sistem layanan secara digital ini sangat cepat dan akurat, maka program ini juga disambut positif oleh seluruh warga Punggul,” kata Kadek Sukarma. (Brd).
