Portal DIY

Atasi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Pemkab Sleman Gelar Sidak

Portal Indonesia
×

Atasi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Pemkab Sleman Gelar Sidak

Sebarkan artikel ini
Petugas tempelkan tanda larangan pelaku usaha restoran maupun binatu menggunakan LPG 3 kg (Portal Indonesia/Brd)

SLEMAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui tim gabungan yang terdiri dari para petugas Dinas terkait menggelar inspeksi mendadak (Sidak) keberadaan gas LPG ke berbagai lokasi di Sleman, Rabu (36/2/2025).

Dalam sidak yang dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, ini juga melibatkan petugas Sat Pol- PP, petugas dari PT Pertamina Patra Niaga Yogyakarta, dan petugas dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Hiswana migas Yogyakarta.

Lokasi Sidak difokuskan di sejumlah restoran dan laundry (binatu) yang berada di sepanjang Jalan Godean dan Jalan Kabupaten, Sleman.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sleman, Haris Martapa menyampaikan bahwa sidak ini untuk menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Minyak dan Gas Nomor B-2461/MG.05/DJM/2022 tentang larangan penggunaan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk pelaku usaha non-mikro.

Surat edaran ini mengatur bahwa hotel, restoran, binatu, usaha batik, peternakan, pertanian, usaha tani tembakau, dan usaha las dilarang menggunakan gas elpiji 3 kg.

“Sidak kali ini menyasar sejumlah restoran besar dan laundry yang ada di Jalan Godean dan Jalan Kabupaten yang terindikasi menggunakan gas elpiji 3 kg.

Dalam sidak ini petugas menemukan sejumlah restoran dan binatu yang dalam menjalankan usahanya menggunakan gas elpiji 3 kg.

“Restoran dan binatu yang menggunakan LPG 3 kg tersebut, tabungnya ditukar dengan gas elpiji 5,5 kg,” kata Haris.

Dari 12 restoran dan 2 binatu yang disidak ditemukan 58 tabung gas elpiji 3 kg yang kemudian ditukar dengan 29 tabung gas elpiji 5,5 kg.

Pemkab Sleman juga memastikan stok gas elpiji 3 kg di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT. Murni Makmur Sejahtera Ambarketawang dalam kondisi aman menjelang Ramadan.

Baca Juga:
Soroti Menurunnya Kepercayaan Publik Terhadap Politik, Wabup Sleman Dorong FKAP Lakukan Pendekatan Adaptif

Dalam pantauan ini petugas tidak menemukan adanya antrian masyarakat di pangkalan untuk mendapatkan elpiji.

“Pantauan ke SPBE ini untuk melihat kondisi lapangan bahwa pemenuhan gas di pangkalan dan agen sudah terpenuhi. Dan memastikan bahwa stok gas elpiji 3 kg aman sampai akhir puasa,” kata Haris.

Haris mengakui bahwa beberapa hari lalu nemang terjadi kelangkaan stok gas elpiji 3 kg di wilayah Kabupaten Sleman.

“Kelangkaan gas elpiji 3 kg yang terjadi di Kabupaten Sleman dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya faktor cuaca yang menyebabkan terkendalanya kapal tanker pengangkut elpiji tidak bisa merapat ke dermaga,” kata Haris.

Kondisi ini sudah berangsur membaik sejak kapal tanker pengangkut gas milik Pertamina saat ini sudah bisa merapat ke dermaga.

“Berdasarkan pantauan pada hari Senin (24/2/2025) kemarin setelah kapal tanker berhasil merapat, suplai gas elpiji 3 kg di SPBE, pangkalan, dan agen mulai tercukupi,” kata Haris.

Haris menambahkan bahwa Pemkab Sleman telah mengirimkan permintaan penambahan alokasi gas elpiji 3 kg untuk Kabupaten Sleman. “Pemkab Sleman telah mengirimkan penambahan alokasi fakultatif gas elpiji 3 kg tahun 2025 sebesar 15.891.667 tabung ke Pertamina.
Alokasi tersebut meningkat 14% dari tahun 2024 yang hanya sebanyak 13.961.333 tabung,” katanya. (Brd)