Nasional

Arteria Dahlan: Puan Tidak Bermaksud Singgung Perasaan Masyarakat Minang Karena Puan Juga Berdarah Minang

39
×

Arteria Dahlan: Puan Tidak Bermaksud Singgung Perasaan Masyarakat Minang Karena Puan Juga Berdarah Minang

Sebarkan artikel ini
Arteria Dahlan: Puan Tidak Bermaksud Singgung Perasaan Masyarakat Minang Karena Puan Juga Berdarah Minang

JAKARTA, Portal-Indonedia.com- Anggota DPR Komisi III Fraksi PDI-Perjuangan Arteria Dahlan yang juga merupakan Wakil Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang se Indonesia. Meminta masyarakat minang menahan diri dan tidak terprovokasi, serta lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi pernyataan
Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI- Perjuangan Puan Maharani yang juga Ketua DPR atas pernyataannya yang mengatakan berharap agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.

“Saya sangat sedih dan prihatin, sekaligus berharap agar Orang Minang hendaklah dapat Menahan Diri, jangan mau dipecah belah. Saya mohon kita semua dapat menahan diri. Saya pastikan tidak ada maksud sedikitpun dari Mba Puan untuk menyinggung perasaan warga masyarakat minang, baik yang berada di Sumbar maupun di tanah rantau,” kata Arteri Dahlan melalui keterangan tertulis, Jumat (4/9/2020).

Penegasan tidak adanya maksud dari Puan Maharani untuk melukai atau menyinggung perasaan warga masyarakat minang. Diutarakan Arteria Dahlan dengan penegasan Puan Maharani adalah orang minang karena ayahnya almarhum Taufiq Kiemas adalah orang minang dan begelar sebagai Datuk.

“Mbak Puan itu orang minang, ayahnya almarhum Taufiq Kiemas adalah orang minang dengan gelar Datuk Basa Batuah, orang Batipuh, kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat bahkan Ibunya, ibu Megawati Soekarnoputri pun memiliki darah minang bergelar Puti Reno Nilam, nenek beliau Ibu Fatmawati, anak dari seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu,” tegas Arteria.

Arteria Dahlan berharap, Puan Maharani sebagai orang minang atau putri minang seharusnya mendapat dukungan dan perlindungan dari masyarakat Sumbar khususnya masyarakat minang di manapun berada. Sebagaimana layaknya almarhum Taufiq Kiemas kepada Puan Maharani. Bukan justru sebaliknya dimusuhi dan dibuly hanya oleh standmen yang berharap agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.

“Saya sangat sedih, prihatin sekaligus kecewa kalau Mbak Puan yang memang berdarah minang dan sangat mewarisi pemikiran-pemikiran Taufiq Kiemas diperlakukan seperti ini. Harusnya orang minang, menjaga Mba Puan, beliau aset dan sekaligus kebanggaan orang minang. Harus kita jaga. Kan harusnya orang minang bangga, khususnya perempuan minang bangga, punya Ketua DPRRI pertama kalinya yang perempuan, dan perempuan minang pula,” tandasnya. (Edyson)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *