Berita

Silaturahmi Saudara Banguntapan ke Rumah Ibadah

Portal Indonesia
222
×

Silaturahmi Saudara Banguntapan ke Rumah Ibadah

Sebarkan artikel ini
Komunitas Gusdurian di salah satu tempat kunjungannya (Ist)

BANTUL – Komunitas Gusdurian Yogyakarta melaksanakan agenda Susur (silaturahmi saudara) Banguntapan, dengan kunjungan silaturahim ke rumah ibadah di kawasan Kecamatan Banguntapan, Bantul, D.I. Yogyakarta, Minggu (30/6/2024). Kegiatan ini dalam upaya merawat kebhinekaan dan kehidupan toleransi umat beragama.

Dalam agenda Susur Banguntapan kali ini, ada empat rumah ibadah yang dijadikan tempat kunjungan. Pertama, Masjid As Salam Sorowajan. Kedua, Gereja Kristen Jawa Karangbendo. Ketiga, Gereja Kristen Jawa Wonocatur. Keempat, Gereja Santo Mikael Pangkalan.

Agenda Susur Banguntapan ini merupakan program agenda yang sudah dilakuķan beberapa kali. Hanya saja  dengan nama yang berbeda, yakni Jalan-Jalan Toleransi (Jalan Tol). Karena Gusdurian Yogya juga memiliki agenda pendampingan masyarakat Banguntapan. Dan sudah pernah melakukan kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD) bersama stakeholder di Banguntapan pada 18 Mei 2024.

Dari salah satu poin diskusi pada FGD tersebut, muncul gagasan untuk melakukan Susur Banguntapan dan YouthCamp sebagai wadah pertemuan, perkenalan, sekaligus peningkatan kapasitas — terutama untuk jejaring anak muda lintas agama di Banguntapan.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Masjid As Salam. Rombongan sampai di Masjid pukul 07.30 usai jamaah Masjid As Salam melakukan Pengajian Umum Ahad Pon. Pengurus Takmir Masjid As Salam yang menyambut adalah Ketua Takmir, Dr. H. Hamim Ilyas yang juga merupakan Tokoh Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam sambutan itu, Hamim banyak bercerita soal keragaman yang sudah sejak lama ada dan terjaga di Sorowajan. Kemudian bercerita soal program-program masjid, sejarah renovasi dan pembangunan masjid serta tokoh yang mewakafkan tanah untuk Masjid. “Kita harus meneladani keikhlasan mereka,” pesannya.

Selanjutnya, Gusdurian ke Gereja Kristen Jawa (GKJ) Karangbendo. Rombongan datang pada saat jemaat sedang melakukan ibadah, pukul 08.50. Akhirnya, rombongan dipersilahkan ikut untuk melihat proses ibadah.

Baca Juga:  Dilantik Hinsa Siburian, Irjen Rachmad Wibowo Resmi Memangku Jabatan Wakil Kepala BSSN RI

Di GKJ Karangbendo, tokoh yang menyambut adalah Widiyanto Matheus, selaku MPH (Majlis Pelaksana Harian) GKJ Karangbendo. Dalam sambutannya, Widiyanto menyambut baik kunjungan Gusdurian. Ia menyebut dari dulu dekat dengan beberapa tokoh termasuk Gus Dur.

Tempat ketiga kunjungam adalah Gereja Kristen Jawa Wonocatur. Dalam kunjungan ini, rombongan sampai di GKJ Wonocatur pukul 10.50 dan Jemaat sudah selesai melaksanakan ibadah.

Rombongan disambut dengan hangat. Tampak sekali Ibu-ibu Pengurus Gereja senang  akan kunjungan ini dan menikmati dialog. Christy sebagai tokoh yang dituakan di Gereja bercerita tentang kekaguman dan hormatnya pada Gus Dur. Bagaimana Gus Dur banyak melakukan perubahan baik yang terasa bagi masyarakat.

Tempat terakhir yang menjadi tempat kunjungan Susur Banguntapan adalah Gereja Santo Mikael Pangkalan. Rombongan sampai disana pukul 12.20 dan langsung disambut oleh Martinus Joko Lelono, Pastor Paroki di Gereja Santo Mikael Pangkalan.

Di sini rombongan istirahat, diskusi sambil menikmati es cimcau dan bakso. Dengan mata seolah tak mau berkedip melihat es cincau yang segar itu. Rombongan menikmati santapan siang. Dilanjut dengan dialog.

Dalam setiap sesi kunjungan. Dialog dimulai dengan cerita dan paparan dari Tokoh Agama yang menyambut. Selanjutnya, dengan bentuk diskusi in-formal, sesi tanya jawab selalu berlangsung ramai, antusias dari para Gusdurian yang bertanya banyak hal membuat dialog hidup dan seru.

Cerita tentang keberagaman, hubungan antar pemeluk agama, konsep dan filosofi bangunan Gereja, musik, paham keagamaan, sampai kehidupan sosial masyarakat di Banguntan.

Para pengurus rumah ibadah ini sangat mendukung agenda Susur Banguntapan, dan juga siap mendukung agenda YouthCamp yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2024 ini.

Terakhir, mengutip pesan Christi sebagai penutup. Teruslah rawat agenda merawat keberagaman seperti ini. Teruslah menanam kebaikan. Syukur nanti akan berbuah, berdampak manis di kemudian hari. Jadilah lilin dalam gelap. Tebarlah kedamaian. (bams)