KOTA MALANG – Berawal dari kepedulian kemanusiaan, Yayasan Rumah Solusi yang berdomisili di Jl. Mangga No.22, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, kini berkembang menjadi gerakan sosial yang tak hanya fokus pada pelayanan Ambulans gratis, tapi juga merintis unit usaha produktif bagi para relawannya.
Yayasan ini dibentuk oleh pasangan Sam Antok dan Hermin Susanti pada 14 Februari 2024, dengan misi utama: melayani sambil memberdayakan.
“Sekarang kami punya dua unit ambulans yang standby 24 jam dengan 20 orang relawan aktif,” ungkap Sam Anto, koordinator Yayasan Rumah Solusi, saat ditemui pada Selasa (08/04/2025).
Namun, lebih dari itu, Sam Anto memiliki visi yang lebih jauh. Ia ingin para relawan tak hanya terpanggil untuk melayani, tapi juga punya pijakan ekonomi yang kuat.
“Relawan kami sangat loyal. Tapi saya sadar, semangat saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Maka dari itu, kami mulai merintis unit usaha agar para relawan juga bisa mandiri secara finansial,” jelasnya.
Uniknya, seluruh pelayanan ambulans Rumah Solusi dilakukan secara gratis, tanpa tarif—bahkan untuk pasien dari keluarga tidak mampu, layanan tetap diberikan secara penuh tanpa pungutan. Yayasan ini juga bertekad tidak menggantungkan hidup pada donatur tetap atau sumbangan pasien.
“Kami ingin Rumah Solusi tetap istiqomah menjadi pelayan masyarakat. Tapi kami juga harus berpikir ke depan, bagaimana agar relawan kami bisa tetap berdiri tegak dengan penghasilan yang layak,” imbuh Sam Anto.
Saat ini, unit usaha yang sudah berjalan antara lain adalah layanan printing, percetakan digital, dan penyablonan. Ke depan, mereka tengah merancang pembukaan peternakan ikan lele dan kambing sebagai sumber pendapatan baru.
“Kami ingin seluruh anggota relawan bisa berdikari. Bukan hanya bermanfaat saat membawa pasien, tapi juga berdaya untuk keluarganya dan lingkungannya,” pungkas Sam Anto.
