PROBOLINGGO – Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo sejak Senin (10/3) sore hingga malam menyebabkan banjir di beberapa daerah. Salah satu lokasi terdampak paling parah adalah Pondok Pesantren Darut Tauhid Tanjungsari, Kecamatan Krejengan.
Banjir yang merendam pondok pesantren di bawah asuhan KH Muhammad Taufiqur Rahman, Lc ini menyebabkan air memasuki area pondok putra dan putri dengan ketinggian mencapai 200 cm. Akibatnya, kamar-kamar santri terendam banjir, membuat mereka bingung dan kedinginan karena tidak ada tempat berteduh yang aman.
“Di dalam pondok putri, alat komunikasi santri seperti laptop dan handphone rusak semua karena tergenang banjir,” ungkap salah satu pengurus pondok putra. Selain itu, rumah KH Muhammad Taufiqur Rahman serta kediaman Nyai Hj Hafsa Wati juga ikut terendam banjir.
KH Muhammad Syakur Dewa turut menyampaikan empatinya terhadap musibah ini. “Semoga pengasuh diberikan kesabaran terhadap ujian ini,” ujarnya.
Camat Krejengan, Bambang Heriwahjudi, S.Sos., M.Si. menyatakan bahwa data santri terdampak masih dalam proses inventarisasi. Saat ini, para santri telah dievakuasi ke masjid terdekat, sementara dapur umum akan disiapkan di rumah Kepala Desa Tanjungsari.
“Untuk bantuan, sementara ini ada donasi dari rekan-rekan kepala desa lainnya, selain dari Kepala Desa Tanjungsari,” ujarnya.
Selain mengakibatkan banjir, hujan deras dan angin kencang juga menyebabkan kerusakan infrastruktur di beberapa wilayah. Ruas jalan desa di Desa Patemon Krasak, Kecamatan Krejengan, mengalami kerusakan akibat terjangan angin dan derasnya aliran air. Meski demikian, tidak ada laporan mengenai korban jiwa dalam kejadian ini.
Hingga saat ini, banjir di pondok pesantren belum sepenuhnya surut. Para santri dan pengasuh masih berusaha menyelamatkan barang-barang mereka sambil menunggu bantuan dan kondisi cuaca yang lebih baik.