KOTA MALANG – Belakangan ini, Kota Malang yang selama ini dikenal dengan kesejukan udaranya mendadak beralih ke suasana panas yang terik. Perubahan cuaca ini mencolok meski sebelumnya sempat diguyur hujan, terutama pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Misteri cuaca yang membuat warga terkejut ini ternyata berkaitan dengan pergerakan semu matahari, menurut penjelasan Taufik Hermawan, Kepala BMKG Juanda Jatim. Taufik menjelaskan bahwa peningkatan suhu yang terasa di siang dan malam hari disebabkan oleh lintasan matahari yang kini menjauh dari wilayah Jawa Timur.
Saat ini, posisi matahari terletak di Samudra Hindia.“Pergerakan ini mengakibatkan suhu permukaan air laut di Samudra Hindia selatan meningkat, yang berimbas pada cuaca panas di wilayah Surabaya dan beberapa kota lainnya di Jatim,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Taufik juga menyoroti bahwa fase pancaroba yang sedang berlangsung di sebagian besar wilayah Jatim turut berkontribusi terhadap kondisi panas ini.
“Kondisi cuaca ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga seminggu ke depan. Kami juga tengah memantau kondisi atmosfer untuk mengetahui apakah ada gangguan lain yang menyebabkan cuaca ekstrem ini,” tambahnya.
BMKG Juanda mencatat bahwa suhu tertinggi terjadi di Lamongan, mencapai 38,1 °C, sementara suhu di Kota Malang berkisar antara 32-33 °C pada siang hari dan 24-25 °C di malam hari.
Taufik menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di siang hari demi menghindari paparan langsung sinar matahari.
“Perbanyaklah konsumsi air putih.Suhu panas ini juga meningkatkan risiko kebakaran lahan, jadi hindarilah tindakan seperti membakar sampah,” tegasnya. (Junaedi)
