Keringat berlebih, atau dalam istilah medis disebut hiperhidrosis, adalah kondisi ketika keringat keluar dalam jumlah yang banyak dari tubuh. Keringat sendiri sebenarnya adalah mekanisme alami dari tubuh untuk mengatur suhu badan agar tetap stabil saat temperatur mulai naik. Hiperhidrosis terjadi ketika produksi keringat melebihi jumlah yang diperlukan oleh tubuh. Produksi keringat yang banyak ini diakibatkan oleh stimulasi berlebihan pada kelenjar ekrin (kelenjar keringat). Dikarenakan kelenjar ekrin memang terkonsentrasi di area tertentu dari tubuh, seperti ketiak, telapak kaki, dan wajah, area-area inilah yang paling sering terdampak oleh hiperhidrosis.
Selain itu, penderita hiperhidrosis juga sering merasakan tangan berkeringat (khususnya di telapak tangan) terlalu banyak. Berbagai informasi terkait kondisi hiperhidrosis, dan termasuk pengobatan tangan berkeringat oleh dokter spesialis di Singapura dapat diakses melalui tautan berikut ini: https://icts.id/operasi-hiperhidrosis-singapura.
Jenis-jenis Keringat Berlebih
Jika dilihat dari sumber penyebabnya, kondisi keringat berlebih bisa diklasifikasikan ke dalam dua jenis utama, yaitu:
- Hiperhidrosis primer: Kondisi ini tidak diketahui penyebabnya secara pasti dan bukan disebabkan oleh kondisi medis lain. Namun, dalam teori medis, hiperhidrosis primer dipicu oleh adanya overstimulasi pada saraf simpatik yang akhirnya merangsang kelenjar ekrin untuk memproduksi keringat secara dalam jumlah yang sangat banyak tanpa mengenal waktu dan kondisi emosional seseorang. Penderita hiperhidrosis jenis ini juga bisa mengeluarkan keringat berlebih meskipun metabolisme tubuh sedang dalam kondisi normal.
- Hiperhidrosis sekunder: Biasanya disebabkan oleh penyakit yang mendasari atau kondisi medis lain yang sudah dialami oleh penderita sebelumnya. Beberapa kondisi di antaranya, seperti hipertiroidisme, diabetes, menopause, atau penyakit jantung bawaan lahir (congenital). Selain itu, hiperhidrosis sekunder juga bisa dipicu karena adrenalin yang meningkat, stres, dan rasa gugup atau grogi.
Di samping itu, jika dilihat berdasarkan area yang terdampak, kondisi keringat berlebih dapat dikategorikan menjadi beberapa tipe, yaitu:
- Hiperhidrosis Palmar (sweaty palms): Suatu kondisi medis di mana seseorang mengeluarkan keringat berlebih dan tidak terduga dari tangan atau telapak tangannya. Penderita hiperhidrosis jenis ini bahkan juga bisa berkeringat saat suhu dingin atau saat sedang tidur di malam hari.
- Hiperhidrosis Aksila (sweaty underarms): Keringat di ketiak sebenarnya berguna untuk mengimbangi kondisi lingkungan serta mengontrol termoregulasi (mekanisme mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal). Namun, jika ketiak mengeluarkan keringat secara berlebihan, hal ini bisa menjadi masalah yang tidak terkendali, menjengkelkan, dan memalukan. Selain menyebabkan basah pada area yang terdampak, air keringat yang terkontaminasi oleh bakteri juga menimbulkan bau tidak sedap, sehingga dapat mengganggu aktivitas harian penderita.
- Hiperhidrosis Plantar (sweaty feet): Kondisi kelainan yang ditandai dengan kaki berkeringat secara berlebihan dan sering kali menyertai kondisi hiperhidrosis palmar atau telapak tangan berkeringat. Hiperhidrosis plantar adalah kelainan yang cukup banyak dialami orang-orang di dunia. Sekitar 3% populasi menderita kondisi ini dan biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja.
Pengobatan Tangan Berkeringat dan Kondisi Keringat Berlebih Lainnya
Hiperhidrosis adalah kondisi yang bisa diobati. Biasanya, pengobatan tangan berkeringat serta kaki dan ketiak, ditangani oleh dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular (Sp. BTKV). Ada beberapa pilihan pendekatan untuk mengobati hiperhidrosis dan prosedur pengobatannya sangat tergantung pada penyebab serta tingkat keparahan kondisi. Berikut beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan:
- Antiperspirant: Penggunaan deodoran yang memiliki kandungan aluminium klorida dapat membantu menyumbat produksi keringat oleh kelenjar ekrin.
- Obat antikolinergik: Obat jenis ini dapat membantu mengurangi produksi keringat dengan cara menghambat saraf yang mengendalikan kelenjar keringat.
- Iontophoresis: Prosedur ini disebut juga dengan terapi stimulasi listrik dan biasanya dipakai untuk mengatasi hiperhidrosis plantar dan palmar. Iontophoresis dilakukan dengan mencelupkan bagian yang terdampak ke dalam wadah berisi air dan kemudian dialiri arus listrik kecil dari alat medis untuk membantu mengurangi aktivitas kelenjar keringat. Kebanyakan orang memerlukan sekitar 6 hingga 10 perawatan untuk mematikan kelenjar keringat. Perawatan ini biasanya memakan waktu 20 hingga 40 menit setiap sesinya.
- Suntik botoks: Botoks (botulinum toxin) dapat disuntikkan ke area yang terdampak keringat berlebih untuk membantu melumpuhkan saraf yang merangsang kelenjar keringat. Ini adalah penanganan sementara yang biasanya dapat bertahan selama tiga bulan.
- Simpatektomi: Ini adalah metode operasi minimal invasif yang melibatkan pemotongan ujung saraf ke kelenjar keringat untuk menghentikan rangsangan kepanikan kepada kelenjar keringat yang memproduksi keringat. Simpatektomi merupakan solusi permanen untuk hiperhidrosis dan biasanya penderita hanya perlu menjalaninya satu kali.
Selain cara-cara di atas, penderita hiperhidrosis juga bisa melakukan beberapa tips tambahan berikut ini untuk membantunya dalam kegiatan sehari-hari:
- Jangan lupa selalu siapkan handuk kecil untuk menyeka keringat.
- Hindari konsumsi makanan pemicu keringat berlebih seperti kafein, alkohol, dan makanan pedas.
- Bawalah tisu atau hand sanitizer untuk menjaga tangan tetap kering dan bersih.
- Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat, seperti katun.
- Bawalah baju ganti untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan.
- Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur.
Kesimpulan
Hiperhidrosis dapat menjadi kondisi yang mengganggu dan bahkan memengaruhi kehidupan seseorang. Akan tetapi, dengan pilihan pengobatan dan penanganan yang tersedia, Anda dapat mengatasi kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Jika keringat berlebih telah mengganggu aktivitas sehari-hari, membuat Anda merasa tidak nyaman, atau disertai dengan gejala lain seperti demam, penurunan berat badan, atau kelelahan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.