KesehatanArtikel, Tips & Edukasi

Alasan Penyakit Tumor Dinding Dada Tidak Boleh Dibiarkan

Administrator
57
×

Alasan Penyakit Tumor Dinding Dada Tidak Boleh Dibiarkan

Sebarkan artikel ini
Tumor dinding dada
Alasan Penyakit Tumor Dinding Dada Tidak Boleh Dibiarkan (portal-indonesia.com)

Dada (chest ) adalah bagian tubuh manusia yang menyimpan berbagai organ vital di dalamnya, seperti di antaranya paru-paru, hati, pankreas, empedu, hingga jantung. Organ-organ tersebut dilingkupi oleh dinding dada yang terdiri dari jaringan kulit, lemak, fascia, otot, tulang rawan, tulang dada, tulang belakang, dan beberapa jaringan lainnya yang membentuk semacam pelindung. Tulang-tulang pada dinding dada sendiri meliputi tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belakang.

Selain itu, dinding dada juga membantu sistem pernapasan serta mendukung lengan atas dan bahu untuk bergerak. Tumor dinding dada merupakan suatu kondisi di mana terdapat pertumbuhan sel-sel di dinding rongga dada secara abnormal. Meskipun termasuk kondisi yang cukup jarang terjadi, tetapi pertumbuhan sel tumor pada tulang dinding dada ini tidak bisa dianggap sepele. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat berdampak serius pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Anda bisa mempelajari lebih dalam terkait penyakit tumor dinding dada melalui ulasan di bawah ini atau melalui tautan berikut https://icts.id/kelainan-dinding-dada-tulang-rusuk untuk informasi lebih lanjut.

Mengenal Fungsi Dinding Dada

Salah satu elemen dari dinding dada yang paling krusial adalah tulang dada, atau disebut juga dengan sternum. Tulang dada ini berbentuk pipih, panjang ke bawah, dan berlokasi di tengah-tengah dada. Anda bisa merasakan keberadaanya dengan merabanya atau meletakkan jari di atas dada bagian tengah. Sternum memiliki tiga bagian utama yaitu tulang hulu (tungkai), tulang badan, dan tulang taju pedang. Tulang hulu terhubung dengan tulang selangka untuk membentuk bahu, lalu tulang badan menjadi tempat terhubungnya 7 tulang rusuk, sedangkan tulang taju pedang (xiphoid process) terhubung dengan diafragma dan otot perut.

Baca Juga:
Interaksi Obat pada Lansia, Risiko dan Pencegahan

Fungsi utama dari sternum memang menjadi pelindung bagi organ-organ vital di dalam tubuh. Bersama dengan tulang rusuk, sternum membentuk semacam perisai bagi organ-organ yang sangat sensitif dan rentan terhadap cedera ini. Inilah yang membuatnya sangat krusial. Selain itu, sternum juga berfungsi sebagai titik temu bagi tulang-tulang lain, seperti tulang selangka dan tulang rusuk sehingga membentuk rongga dada. Terdapat berbagai jaringan otot dada dan perut bagian atas yang melekat pada sternum sehingga memungkinkan terjadinya gerakan pernapasan serta pergerakan anggota tubuh lainnya. Tulang dada ini juga memberikan topangan struktural pada tubuh bagian atas, membantu menjaga postur tubuh yang baik, serta memberikan stabilitas pada tulang rusuk.

Tumor Dinding Dada dan Penyakit Rongga Dada Lainnya

Melihat perannya yang krusial, gangguan atau kelainan apa pun yang terjadi di dinding dada bisa sangat berdampak bagi fungsi berbagai organ tubuh, termasuk tumor dinding dada. Penyakit tumor dinding dada muncul ketika ada pertumbuhan sel-sel secara tidak wajar pada struktur yang melindungi dada. Sel tumor yang tumbuh di fase awal biasanya bersifat jinak dan tidak berpotensi kanker. Namun, seiring perkembangannya, sel tumor ini bisa berubah menjadi ganas dan bisa menjadi kanker.

Penyebab pasti dari tumor dinding dada masih belum diketahui dengan jelas. Dalam beberapa kasus, faktor genetika dapat berkontribusi dalam pertumbuhan sel tumor. Selain itu, kondisi kelainan tulang rusuk juga bisa terlihat sebagai tumor dinding dada. Ada beberapa faktor yang dapat memperparah kondisi penyakit ini, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebih, dan konsumsi makanan berlemak tinggi, yang memiliki peran dalam perkembangan penyakit ini, terutama untuk tumor dinding sekunder. Beberapa gejala dari adanya tumor dinding dada meliputi:

  • Adanya lesi yang asimtomatik (tanpa gejala)
  • Pembengkakan tanpa disertai rasa sakit
  • Ditemukannya lesi secara tidak sengaja saat melakukan skrining untuk lesi yang lain
  • Atrofi otot
  • Gangguan pergerakan pada dinding dada
Baca Juga:
Daun Sirsak: Rahasia Alami Menuju Kesehatan Optimal yang Tak Terduga!

Selain penyakit tumor dinding dada, bagian dada juga berpotensi terkena beberapa penyakit lain, di antaranya:

  • Tumor mediastinum: sedikit berbeda dengan tumor dinding dada, pada tumor mediastinum, sel tumor tumbuh di dalam rongga dada.
  • Tumor askin: merupakan jenis tumor ganas yang menyerang jaringan lunak pada rongga dada dan biasanya dialami oleh anak-anak atau remaja.
  • Sarkoma Ewing: kondisi di mana sel tumor tumbuh di dalam tulang atau jaringan lunak di sekitar tulang, mulai dari kaki, panggul, dada, hingga lengan.

Pilihan Pengobatan Tumor Dinding Dada

Pilihan pengobatan untuk tumor dinding dada akan disesuaikan dengan kondisi setiap pasien. Sebelum itu, dokter spesialis bedah toraks akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi cek rekam medis, rontgen dada, serta beberapa pemeriksaan lanjutan, seperti CT scan, dan MRI jika diperlukan. Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter, meliputi:

  • Operasi: prosedur bedah menjadi pilihan utama untuk mengangkat tumor dinding dada, terutama jika tumor masih dalam stadium awal dan belum menyebar.
  • Kemoterapi: tindakan kemoterapi dipakai untuk membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya dengan obat-obatan.
  • Radioterapi: prosedur ini menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel-sel kanker.
  • Terapi target: terapi target dilakukan menggunakan obat-obatan khusus yang menargetkan sel-sel kanker secara spesifik.

Kesimpulan

Meskipun tumor dinding dada bisa ditangani oleh dokter, ada baiknya Anda juga melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti mengonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga secara teratur, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga berat badan ideal, serta menghindari paparan zat-zat berbahaya. Cara-cara tersebut dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mengurangi risiko perkembangan penyakit. Selain itu, deteksi dini untuk kondisi ini juga sebaiknya dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan secara rutin. Hal ini dapat membantu mendeteksi adanya kelainan pada dinding dada sejak dini, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. Jika Anda mengalami berbagai gejala tumor dinding dada, segeralah memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan diagnosis sedini dan seakurat mungkin.

Baca Juga:
Ingin Konten Anda Muncul di Google Discover? Ini Langkahnya!

 

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.