Kesehatan

Waspada Heat Stroke Di Musim Haji, Ini Tanda Dan Pertolongan Pertamanya

3
×

Waspada Heat Stroke Di Musim Haji, Ini Tanda Dan Pertolongan Pertamanya

Sebarkan artikel ini
Waspada Heat Stroke Di Musim Haji, Ini Tanda Dan Pertolongan Pertamanya

PORTAL INDONESIA – Heat stroke atau serangan panas merupakan hal yang wajib diwaspadai oleh tenaga kesehatan bagi jemaah haji dan haji.

Melansir Sehatnegeriku.kemkes.go.id, perbedaan suhu yang ekstrim ditambah kelembapan yang rendah di Arab Saudi dapat menimbulkan potensi dehidrasi dan dapat menyebabkan keadaan yang lebih parah yaitu heat exhaustion bahkan heat stroke.

”Kunci dehidrasi adalah kehilangan mineral, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus,” kata Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan dr. Edi Supriyatna.

Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang saat beraktivitas di tengah cuaca yang sangat panas dan kelembapan yang minim.

Konsumsi elektrolit dilakukan setelah jemaah melakukan aktivitas di luar hotel, dengan mencampurkan 1 sachet oralit dengan 600 ml air.

Selain itu, jemaah juga diminta minum 5-6 botol air putih sehari dengan takaran 600 ml air per botol.

Selanjutnya dr. Edi menyampaikan jemaah haji diminta menghindari sinar matahari langsung dengan membekali diri dengan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya dengan memakai topi dengan bibir lebar (brims) agar kepala bisa terlindungi dari sengatan langsung.

Kemudian jemaah juga diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh yang terkena sinar matahari langsung (terutama wajah dan tangan), memakai pakaian longgar yang mudah menyerap keringat, dan selalu memakai alas kaki saat bepergian.

“Edukasi ini harus dilakukan mulai dari sekarang, sebelum jamaah berangkat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Mekkah Haji Indonesia (KKHI), dr. Muhammad Imran mengatakan, petugas dan jemaah haji diminta untuk bisa mengenali tanda-tanda heat stroke.

”Jangan sampai mereka tidak menyadari bahwa mereka telah memasuki tahap heat exhaustion. Mereka harus mengenali gejala-gejala heat exhaustion. Seperti pusing, mual, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.” ujar dr. Muhammad Imran dalam rapat koordinasi tim Bidang Kesehatan PPIH, Kamis (26/5/2022), dikutip dari healthynegeriku.kemkes.go.id.

Menurut dr. Imran ada beberapa kondisi yang harus diketahui sebelum orang dinyatakan terkena heat stroke.

Kondisi pertama adalah panas habis.

Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala, keringat berlebih, kulit terlihat pucat, lembab, dan terasa dingin, napas cepat, mual, dan nyeri otot.

Kondisi ini bisa diatasi dengan minum air putih yang cukup, mengganti elektrolit yang hilang, menyemprot tubuh dengan air dan istirahat minimal 30 menit.

Sedangkan kondisi yang lebih parah ketika seseorang mengalami heat stroke atau sengatan panas adalah ketika tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuh.

Terjadi peningkatan suhu tubuh yang cepat hingga 41 derajat Celcius dalam waktu 10-15 menit, dan tubuh tidak lagi mampu mengeluarkan keringat.

Heat stroke atau sengatan panas dapat memperparah kondisi orang yang sakit dan menyebabkan kematian.

“Untuk itu upaya pencegahan harus gencar dilakukan, bagi petugas mulai dari edukasi cara penyemprotan air, cara melarutkannya dan waktu yang tepat minum cairan elektrolit. Sedangkan untuk jemaah selalu melengkapi diri dengan APD dan tidak “jangan tunggu haus baru minum” imbuhnya.

Gejala Serangan Panas

Dikutip dari WebMD, heat stroke juga dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan organ dalam lainnya.

Berikut gejala Heat Stroke yang dikutip Tribunnews dari mayoclinic.org:

  1. Suhu tubuh tinggi

Suhu inti tubuh 104 F (40 C) atau lebih tinggi, diperoleh dengan termometer rektal, adalah tanda utama sengatan panas.

  1. Perubahan kondisi mental atau perilaku

Kebingungan, agitasi, bicara cadel, iritabilitas, delirium, kejang, dan koma semuanya bisa diakibatkan oleh heat stroke.

  1. Perubahan keringat

Pada heat stroke yang disebabkan oleh cuaca panas, kulit Anda akan terasa panas dan kering saat disentuh.

Namun, pada serangan panas yang disebabkan oleh olahraga berat, kulit Anda mungkin terasa kering atau sedikit lembap.

  1. Mual dan muntah

Anda mungkin merasa mual atau muntah.

  1. Kulit memerah

Kulit Anda mungkin menjadi merah karena suhu tubuh Anda meningkat.

  1. Napas cepat

Napas Anda mungkin menjadi cepat dan dangkal.

  1. Detak jantung meningkat

Denyut nadi Anda dapat meningkat secara signifikan karena tekanan panas memberikan beban yang luar biasa pada jantung Anda untuk membantu mendinginkan tubuh.

  1. Sakit kepala

Kepala Anda mungkin berdenyut-denyut.

Pertolongan Pertama untuk Heat Stroke

Jika Anda mengetahui seseorang mengalami serangan panas, segera hubungi 911 atau bawa orang tersebut ke rumah sakit.

Meluncurkan WebMD, terlambat mencari bantuan medis bisa berakibat fatal.

Sambil menunggu paramedis tiba, berikan pertolongan pertama.

Pindahkan orang tersebut ke lingkungan ber-AC atau setidaknya tempat yang sejuk dan teduh, lalu lepaskan pakaian yang tidak perlu.

Jika memungkinkan, ukur suhu orang tersebut dan berikan pertolongan pertama untuk mendinginkannya hingga 101 hingga 102 F (Jika termometer tidak tersedia, jangan ragu untuk menerapkan pertolongan pertama).

Anda juga dapat mencoba strategi pendinginan, seperti berikut ini:

  1. Pasang kipas angin sambil membasahi kulitnya dengan air dari spons atau selang taman.
  2. Tempelkan kompres es pada ketiak, selangkangan, leher, dan punggung pasien.

Daerah ini kaya dengan pembuluh darah yang dekat dengan kulit, pendinginan ini dapat menurunkan suhu tubuh.

  1. Jika orang tersebut masih muda, sehat dan menderita heat stroke saat berolahraga atau beraktivitas, Anda bisa menggunakan mandi es untuk membantu mendinginkan tubuh.

(Red)