SIDOARJO — Kekhawatiran warga atas tembok pabrik yang condong ke arah jalan di Jalan Jenggolo, Kelurahan Pucang, Kabupaten Sidoarjo, mendorong Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) Sidoarjo Kota menggelar rapat koordinasi. Rabu (23/04/2025).
Rapat yang digelar di kantor Kelurahan Pucang tersebut dihadiri Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Hery Setyo Susanto, Danramil 0816/01 Kapten Chb Kamsuri, Lurah Pucang Yuargono, Ketua RW 02, serta perwakilan dari PT Sekar Laut. Tujuan rapat adalah mencari solusi atas potensi bahaya yang ditimbulkan oleh bangunan miring tersebut, yang telah meresahkan warga setempat.
Usai rapat, Forkopimka bersama perwakilan perusahaan langsung menindaklanjuti dengan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi.
Dalam peninjauan itu, Kapolsek Hery Setyo Susanto menegaskan bahwa kondisi tembok dinilai berisiko tinggi bagi keselamatan pengguna jalan karena berada di jalur lalu lintas padat.
“Kami perlu mengambil langkah antisipatif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya kepada awak media.
Ketua RW 02 Heru menyampaikan bahwa kekhawatiran warga sudah berlangsung lama. Ia mengungkapkan, bangunan yang tergolong baru tersebut diduga tidak memenuhi standar struktur, apalagi sering dilintasi kendaraan berat. Ia mendesak agar segera ada tindakan nyata, bukan sekadar wacana.
“Kami mewakili warga RW 02 berharap tidak hanya dibahas, karena ini menyangkut keselamatan. Jangan sampai ada korban baru bertindak,” ujarnya.
Sementara itu, Danramil Kapten Kamsuri menyarankan agar dibangun pondasi penyangga dari luar sebagai solusi teknis sementara, tanpa perlu membongkar struktur secara total. Ia juga menyampaikan kesiapan pihaknya untuk membantu pengadaan material jika rencana tersebut disetujui secara administratif.
Lurah Pucang Yuargono menyampaikan bahwa pabrik tersebut diketahui sudah pailit sebelum sempat beroperasi. Hingga kini, kepemilikan lahan masih ditelusuri. Meski begitu, warga dan perusahaan sebelumnya telah menyepakati pemasangan struktur pengaman berupa besi sebagai langkah mitigasi awal.
“Dikasih besi, umpama roboh kan masih aman. Ini juga sesuai dengan kesepakatan warga dan perusahaan,” ungkap Yuargono.