PROBOLINGGO – Sebuah video yang memperlihatkan Kepala Desa Curah Temu, Busiri, memamerkan sejumlah uang viral di media sosial.
Video tersebut menjadi sorotan hingga akhirnya Busiri dipanggil oleh Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kotaanyar untuk memberikan klarifikasi, Senin (9/9/2024).
Setelah diperiksa oleh Panwascam, Busiri menjelaskan bahwa video yang beredar di grup WhatsApp dan menimbulkan berbagai spekulasi tidak ada kaitannya dengan dukungan terhadap salah satu pasangan calon bupati Probolinggo. Menurutnya, uang yang dipamerkan dalam video itu murni hasil pribadi dari penjualan tembakau.
“Itu adalah uang pribadi, bukan uang dari salah satu paslon Pilkada. Tidak ada kaitan dengan politik. Video itu hanya candaan,” tegas Busiri.
Ia juga meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang timbul akibat video tersebut. Busiri menekankan bahwa sebagai kepala desa, ia tetap berkomitmen untuk menjaga netralitas sesuai dengan undang-undang yang berlaku selama Pilkada.
“Saya mohon maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Sebagai Kepala Desa, saya akan menjaga netralitas sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Panwaslu Kecamatan Kotaanyar, Indra Sucahyono, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan klarifikasi untuk memastikan apakah uang yang dipamerkan dalam video tersebut digunakan untuk mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada 2024 atau ada agenda politik lainnya.
“Setelah kami lakukan pemeriksaan, uang tersebut benar berasal dari hasil penjualan tembakau pribadi Busiri, dan tidak terkait dengan kegiatan politik untuk mendukung salah satu pasangan calon,” ujar Indra.
Ia juga menegaskan agar seluruh kepala desa dan perangkat desa tetap menjaga netralitas dalam Pilkada, sesuai dengan amanat Undang-Undang Desa dan peraturan terkait lainnya.
“Kami berharap semua kepala desa dan perangkat desa menjunjung tinggi netralitas dalam pemilihan. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan demokrasi yang sehat,” pungkasnya.