Portal DIY

Tingkatkan Pendapatan, BUMKal Semar Margorejo Kembangkan Budidaya Tanaman Buah Kelengkeng

Portal Indonesia
90
×

Tingkatkan Pendapatan, BUMKal Semar Margorejo Kembangkan Budidaya Tanaman Buah Kelengkeng

Sebarkan artikel ini
BUMKal Semar Margorejo saat menaman buah kelengkeng (Portal Indonesia/Brd)
RajaBackLink.com

SLEMAN – Dalam upaya meningkatkan pendapatan, Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Semar milik Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Margorejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, mengembangkan budidaya Tanaman buah klengkeng. Jenis tanaman yang ditanam adalah jenis unggul yaitu New Kristal.

Dipilihnya usaha budidaya tanaman buah ini, karena prospek budidaya tanaman holtikultura tersebut diyakini cukup menjanjikan. Sebab, sejumlah petani di wilayah Tempel sudah banyak yang berhasil membudidayakan tanaman buah tersebut.

ADVERTISEMENT
RajaBackLink.com
Scroll Lanjut Membaca

Menurut Kepala Unit Pengelolaan Perkebunan BUMKal Semar, Supriyo Widodo, budidaya tanaman buah klengkeng yang dilakukan oleh Bumkal Semar Kalurahan Margorejo Tempel ini, dilakukan sejak awal 2025. Sebelumnya hanya mengelola pasar saja.

“Mulai tahun 2025, Pemkal Margorejo memberikan kesempatan kepada kami untuk mengelola perkebunan pohon klengkeng,” ujar Supriyo Widodo, Sabtu (12/4/2025).

Ia menjelaskan, untuk budidaya tanaman ini disediakan lahan tanah kas desa (TKD) seluas 2,5 hektar yang terletak di utara Perumahan Margorejo.

“Lahan seluas 2,5 hektar itu dapat kita tanam sebanyak 500 pohon klengkeng jenis new kristal, saat ini sudah berumur sekitar 3 bulan,” jelasnya.

Menurutnya, sebelumnya pada tahun 2023, sejumlah petani klengkeng dj wilayah Tempel telah membentuk komunitas dengan nama Perkumpulan Petani Klengkeng Margorejo “Gumregah”, beranggotakan 20 orang.

“Kebetulan kami sudah pernah mengelola perkebunan klengkeng dalam grup Gumregah, mulai proses penyiapan lahan hingga panen pernah kami jalani, dan saat ini harga buah klengkeng mencapai Rp 23 ribu hingga Rp 45 ribu, per Kg,” sebutnya.

Berbagai inovasi dilakukan, termasuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan sebelum masa panen pada umur 2 tahun, salah satunya dengan tumpangsari tanaman kacang tanah

“Kita juga memasang terpal pada tiap pohon, fungsinya sebagai mulsa yaitu menjaga wujud tekstur tanah agar tidak kencang dan kering, serta mencegah tumbuhnya tumbuhan liar atau gulma yang dapat mengganggu tumbuhan induk,” sambungnya.

Baca Juga:
149 Siswa SMA/SMK Ikuti Seleksi Calon Paskibraka Sleman

Direktur BUMKal Semar, Heri Kusumawanto SH menambahkan, pengembangan agribisnis kebun klengkeng merupakan kebijakan Pemkal dalam upaya peningkatan pendapatan dan untuk menopang kesejahteraan masyarakat.

“Kami berharap ke depan kebun klengkeng ini menjadi obyek wisata, BUMKal sebagai alat untuk usaha pemerintah Margorejo, semaksimal mungkin memanfaatkan SDA dan SDM yang tersedia,”tutur Heri.

Selain itu, keberadaan usaha ini juga menjadi induk dalam pemasaran hasil budidaya. Pemkal telah menyerahkan bibit kepada tiap kepala keluarga dan kelompok di padukuhan.
“Nanti juga akan dikelola pula dalam hal pemasaran,” imbuhnya.

Sementara itu, Carik Margorejo Ariyanto Wibowo SH berharap keberadaan agribisnis ini mampu mendorong pemberdayaan dan nilai positif untuk ketahanan pangan dan finansial Pemkal.

“Dari BUMKal benar-benar sebagai penopang PAD kalurahan dan juga bisa sebagai ikon margorejo melalui Klengkeng Semar, sehingga benar-benar mandiri dan mampu mendongkrak perekonomian warga serta mengurangi kemiskinan,”timpal Ariyanto. (Brd)