PURWOREJO – Pembangunan gedung serbaguna milik Pemerintah Desa Gesikan, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, yang mangkrak hampir empat tahun lantaran juga ada dugaan dana cashback atau fee atau semacam uang kembalian.
Kepala Desa Gesikan dalam wawancara dengan media menyebutkan, ada bahasa sisa dan potongan sebesar 15 persen pada proyek yang mangkrak itu. Ia berdalih pemotongan itu dilakukan untuk kebutuhan.
“Nek ono turahe sepersen (satu persen) rong persen (dua persen) motongnya lima belas persen,” ungkapnya.
Menurut informasi, proyek pembangunan gedung serbaguna milik Pemerintah Desa Gesikan, dianggarkan senilai Rp900 juta. Jika benar ada pemotongan sebesar 15 persen, berarti jumlah itu setara dengan Rp135 juta.
Dikabarkan sebelumnya, bahwa Kepala Desa Gesikan, juga diduga menggunakan uang dana desa untuk keperluan pribadi. Namun oa berdalih sudah berusaha mengembalikan uang yang digunakanya.
Seorang sumber, yang tidak ingin disebut namanya, mengatakan, bahwa alasan-alasan Kepala Desa Gesikan hanya sebuah alibi. Menurutnya peristiwa ini perlu dikaji secara hukum.
“Menggunakan dana desa untuk keperluan pribadi menurut saya sudah indikasi pelanggaran hukum,” katanya. (Fauzi)
